DIALEKSIS.COM | Jakarta - Rasio kewirausahaan nasional pada 2025 berhasil mencapai 3,29%, melampaui target RPJMN sebesar 3,10%. Capaian ini menunjukkan pertumbuhan UMKM yang terus naik kelas di tengah dinamika ekonomi nasional.
Keberhasilan tersebut salah satunya ditopang oleh program E-Hub Terpadu, ekosistem pembinaan kewirausahaan yang terintegrasi. Hingga November 2025, program ini telah menjangkau 7.980 wirausaha di 10 provinsi dan menghubungkan 14.084 wirausaha ke ekosistem digital.
Deputi Kewirausahaan Kementerian UMKM, Siti Azizah, menekankan bahwa digitalisasi dan pemanfaatan teknologi menjadi faktor kunci dalam meningkatkan daya saing wirausaha Indonesia di pasar global. Kemampuan adaptasi terhadap teknologi menjadi tantangan sekaligus peluang bagi para wirausaha.
Memasuki 2026, Kementerian UMKM akan memfokuskan penguatan ekosistem E-Hub melalui integrasi ke dalam superapps SAPA UMKM. Langkah ini diharapkan memperluas jangkauan layanan, meningkatkan efisiensi, dan memperkuat daya saing UMKM secara nasional.
Selain itu, program Jabatan Fungsional Pengembang Kewirausahaan (JFPKWU) akan menjadi prioritas, berperan sebagai fasilitator inkubasi dan pendampingan wirausaha yang inklusif dan berkelanjutan. Pendekatan ini diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, serta menekan angka kemiskinan dan pengangguran. [red]