Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil Kemenperin, Taufiek Bawazier, menegaskan bahwa ekspor menjadi motor utama penguatan sektor Industri farmasi dan kosmetik. [Foto: dok. Kemenperin]
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Industri farmasi dan kosmetik Indonesia kembali mencatat capaian besar di pasar global. Berbagai perusahaan nasional sukses memperluas ekspor hingga ke Asia, Afrika, Eropa, Amerika, dan Oseania menunjukkan meningkatnya kepercayaan dunia terhadap kualitas dan inovasi produk buatan Indonesia.
Momentum ini disampaikan dalam rangkaian Pameran Indonesia Pharmaceutical and Cosmetics for Sustainability 2025 di Plaza Industri, Jakarta. Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil Kemenperin, Taufiek Bawazier, menegaskan bahwa ekspor menjadi motor utama penguatan sektor manufaktur strategis ini.
Perusahaan kosmetik seperti PT Prioritas Jaya Indonesia, PT Malidas Sterilindo, dan PT Gemma Natura Lestari berhasil mengisi pasar regional hingga Afrika dan Jepang dengan produk sabun, sampo, dan parfum. Pabrik berskala global seperti PT Yasulor Indonesia (L’Oréal) bahkan menyalurkan 60% produksinya untuk ekspor ke hampir 20 negara. Unilever Indonesia juga memperluas jangkauan ke 22 negara.
Di sektor farmasi, PT Darya-Varia Laboratoria, Indofarma, Phapros, hingga Konimex terus meningkatkan ekspor obat dan suplemen ke Asia, Timur Tengah, hingga Amerika Utara. Dexa Group mencatat sebaran ekspor paling luas, menembus pasar ASEAN, Eropa, Amerika, dan Afrika.
Produk herbal dan bahan baku alami Indonesia juga diminati global. PT Setia Kawan Abadi mengekspor jamu modern dan minuman kesehatan ke Nigeria dan Filipina, sementara PT Sinkona Indonesia Lestari memasok minyak atsiri -- seperti nilam, sereh wangi, dan pala -- ke berbagai negara.
“Capaian ekspor ini membuktikan bahwa standar kualitas dan inovasi industri farmasi serta kosmetik Indonesia diakui pasar dunia,” ujar Taufiek.
Tingginya permintaan global menegaskan daya saing Indonesia di sektor farmasi dan kosmetik, sekaligus memperkuat kontribusi terhadap devisa dan citra Indonesia sebagai produsen berkualitas di kancah internasional. [red]
Sebelumnya
