DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Harga buah semangka di Kota Banda Aceh terbilang mahal dalam beberapa pekan terakhir.
Kondisi ini terjadi karena petani lokal belum memasuki masa panen, sehingga pasokan harus didatangkan dari luar daerah.
Di Pasar Al Mahirah Lamdingin, Banda Aceh, seorang pedagang semangka bernama Zayan mengaku bahwa ia terpaksa menjual buah tersebut dengan harga lebih tinggi dari biasanya.
“Semangka yang ada sekarang ini kita ambil dari Medan, Sumatera Utara. Karena di Aceh belum panen, jadi harganya mahal. Kita jual mulai Rp10 ribu per kilogram,” ujarnya kepada Dialeksis.com, Sabtu (6/9/2025).
Meski harganya melambung, permintaan masyarakat tetap tinggi, terutama di musim panas seperti sekarang. Zayan mengatakan dalam tiga hari, ia bisa menjual hingga 2-3 ton semangka.
“Alhamdulillah masih ramai yang beli, apalagi musim panas, semangka ini jadi buah yang paling dicari,” katanya.
Menurut Zayan, harga normal semangka di Banda Aceh biasanya hanya sekitar Rp7 ribu per kilogram ketika pasokan dari petani lokal melimpah.
“Kalau semangka Aceh sudah panen, harga biasanya turun. Makanya kita berharap semangka lokal cepat keluar supaya masyarakat bisa beli dengan harga lebih murah,” jelasnya.
Selama ini, sebagian besar kebutuhan semangka Banda Aceh memang dipasok dari luar daerah ketika masa panen lokal belum tiba. Medan, Sumatera Utara, menjadi salah satu pemasok utama. Namun, ongkos distribusi membuat harga jual di tingkat pedagang ikut naik.
“Kalau dari Medan tentu ada biaya transportasi, jadi harga pokoknya lebih tinggi. Ditambah lagi sekarang cuaca panas, jadi buah cepat laku, mau tidak mau harga tetap tinggi,” kata Zayan.
Zayan menuturkan, masyarakat Aceh sebenarnya sangat menyukai semangka, baik untuk dikonsumsi langsung maupun dijadikan minuman segar. Karena itu, panen lokal sangat ditunggu agar harga kembali normal.
"Kalau sudah panen di Aceh, pedagang senang, pembeli pun ikut senang karena bisa beli lebih murah,” ujarnya.
Ia menambahkan, tren harga buah musiman seperti semangka memang sangat bergantung pada siklus panen.
“Begitu panen Aceh tiba, harga bisa stabil kembali. Kita harap dalam waktu dekat semangka lokal sudah keluar dari petani,” pungkas Zayan. [nh]