Selasa, 18 Maret 2025
Beranda / Ekonomi / Indonesia Sumbang Hampir 30% Tenaga Kerja Pabrik Global Adidas dan Nike

Indonesia Sumbang Hampir 30% Tenaga Kerja Pabrik Global Adidas dan Nike

Senin, 17 Maret 2025 17:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Redaksi

Adidas dan Nike. [Foto: Ilustrasi/pxpuel]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Industri alas kaki dan pakaian Indonesia kembali menunjukkan daya saingnya di tingkat global. Dalam setahun terakhir, merek-merek ternama dunia seperti Nike dan Adidas semakin memperluas produksi mereka di Indonesia.

"Indonesia sekarang menyumbang hampir 30% dari total tenaga kerja pabrik global Adidas dan Nike. Ini bukti nyata daya saing industri manufaktur kita semakin diakui dunia," ujar Juru Bicara Kementerian Perindustrian, Febri Hendri Antoni Arief, dalam keterangannya yang diterima pada Senin (17/3/2025).

Keberhasilan ini tidak hanya mempertegas posisi Indonesia sebagai pusat manufaktur kelas dunia, tetapi juga membuka lebih banyak lapangan kerja bagi tenaga kerja dalam negeri. Indonesia bahkan berhasil menarik lebih banyak alokasi produksi dari dua raksasa global tersebut, menggeser negara-negara seperti China, Vietnam, dan Kamboja.

Di sektor alas kaki, sebanyak 7.644 tenaga kerja baru direkrut pada tahun 2024, naik 3% dibanding tahun sebelumnya. Hal ini menjadikan jumlah tenaga kerja di sektor ini mencapai 271.774 orang. Sementara itu, sektor pakaian mengalami pertumbuhan perekrutan yang lebih pesat dengan penambahan 10.013 pekerja baru, atau meningkat 30% year-on-year, sehingga total tenaga kerja di sektor ini mencapai 36.409 orang.

Sebagian besar pabrik pemasok Adidas dan Nike di Indonesia dimiliki oleh investor asing, terutama dari China, Korea Selatan, dan Taiwan. Para investor ini semakin aktif menambah tenaga kerja guna meningkatkan kapasitas produksi. Beberapa perusahaan, seperti Ontide (Korea Selatan) dan Korrun (Vietnam), telah merekrut lebih banyak pekerja Indonesia untuk memenuhi permintaan global.

Di sisi lain, PT Pancaprima Ekabrothers mengalami penurunan jumlah pekerja sebesar 10,9%. Sementara itu, Adidas tengah menjajaki pembukaan pabrik baru di Indonesia melalui kemitraan dengan perusahaan lokal seperti PT Adonia dan PT Aroma.

Kementerian Perindustrian mencatat bahwa ekspor alas kaki dan pakaian Indonesia terus meningkat sepanjang tahun 2024. Total nilai ekspor dari kedua sektor ini mencapai USD11,2 miliar, naik 9,8% dibanding tahun sebelumnya. Amerika Serikat tetap menjadi pasar utama, menyerap 60% ekspor pakaian Indonesia. Untuk alas kaki, ekspor ke Negeri Paman Sam melonjak 24,6% (yoy), setara dengan USD2,9 miliar.

"Kami berkomitmen untuk terus menciptakan iklim investasi yang kondusif, meningkatkan keterampilan tenaga kerja, dan memperkuat infrastruktur industri agar Indonesia semakin menjadi mitra strategis dalam rantai pasok global," tegas Febri. [red]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
ultah dialektis
bank Aceh
dpra
bank Aceh pelantikan
pers