Selasa, 05 Agustus 2025
Beranda / Ekonomi / Inflasi Juli 2025 Terkendali, BI: Hasil Sinergi Pengendalian Pusat dan Daerah

Inflasi Juli 2025 Terkendali, BI: Hasil Sinergi Pengendalian Pusat dan Daerah

Senin, 04 Agustus 2025 18:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Ratnalia

Ilustrasi. Inflasi Juli 2025 Terkendali, BI: Hasil Sinergi Pengendalian Pusat dan Daerah. [Foto: Shutterstocks]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Juli 2025 tercatat sebesar 0,30% (mtm), atau secara tahunan mencapai 2,37% (yoy). Angka ini menunjukkan inflasi nasional tetap terjaga dalam kisaran sasaran Bank Indonesia (BI) sebesar 2,5±1%.

Bank Indonesia menegaskan bahwa inflasi yang terkendali ini merupakan hasil konsistensi kebijakan moneter yang erat didukung oleh kerja sama antara pusat dan daerah.

"Inflasi yang terjaga ini merupakan hasil dari sinergi pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah, baik di pusat maupun di daerah, melalui TPIP dan TPID serta Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang aktif di berbagai wilayah," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso dalam keterangan tertulis, Senin (4/8/2025).

Inflasi Inti Naik Tipis karena Tahun Ajaran Baru

Inflasi inti pada Juli 2025 tercatat sebesar 0,13% (mtm), naik dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 0,07% (mtm). Kenaikan ini terutama dipengaruhi oleh meningkatnya biaya pendidikan dasar dan menengah menjelang dimulainya tahun ajaran baru.

Meski demikian, inflasi inti secara tahunan justru menurun tipis menjadi 2,32% (yoy), dari sebelumnya 2,37% (yoy), yang mencerminkan ekspektasi inflasi yang tetap terjaga.

Kelompok harga pangan bergejolak (volatile food) mencatat inflasi cukup tinggi yakni 1,25% (mtm), naik dari bulan sebelumnya yang sebesar 0,77% (mtm). Komoditas penyumbang utama inflasi kelompok ini adalah beras, bawang merah, dan cabai rawit.

"Kenaikan harga komoditas tersebut disebabkan oleh penurunan pasokan selama masa tanam serta adanya gangguan produksi dan distribusi di beberapa daerah," jelas Ramdan.

Secara tahunan, kelompok ini mengalami inflasi 3,82% (yoy), jauh lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 0,57% (yoy).

Kelompok barang dan jasa yang diatur pemerintah (administered prices) mencatat inflasi sebesar 0,09% (mtm), sama seperti bulan sebelumnya. Penyumbang utamanya adalah bensin, bahan bakar rumah tangga, dan rokok kretek mesin (SKM), seiring penyesuaian harga BBM nonsubsidi dan kenaikan harga eceran rokok.

Secara tahunan, inflasi administered prices tercatat 1,32% (yoy), sedikit lebih rendah dibanding bulan lalu yang sebesar 1,34% (yoy).

Bank Indonesia menyatakan optimisme bahwa inflasi akan tetap terkendali pada 2025 dan 2026. "Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi akan tetap berada dalam kisaran sasaran 2,5±1%, dengan dukungan kuat dari koordinasi kebijakan antara pemerintah pusat, daerah, serta sinergi dalam program GNPIP," pungkas Ramdan. [ra]

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI