DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memastikan bahwa pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi di Panasonic Holdings tidak memengaruhi operasional perusahaan tersebut di Indonesia.
“PHK yang terjadi di Panasonic Holdings tidak berdampak pada operasional Panasonic di Indonesia,” ujar Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arief, dalam keterangan yang diterima pada Rabu (14/5/2025). “Justru, pabrik Panasonic di Indonesia menjadi basis ekspor ke lebih dari 80 negara,” lanjutnya.
Febri menambahkan, kondisi ini menunjukkan bahwa daya saing industri elektronik nasional masih sangat kuat di tengah tekanan global. Meski begitu, ia mengakui bahwa utilisasi industri elektronik nasional saat ini masih rendah.
“Saat ini utilisasi industri elektronik baru mencapai 50,64 persen di triwulan I 2025. Sebelum pandemi, angkanya pernah mencapai 75,6 persen,” ungkapnya.
Ia menilai kondisi tersebut sebagai peringatan penting bagi pelaku industri. “Persaingan global semakin ketat. Ini adalah sinyal bahwa transformasi teknologi, peningkatan produktivitas, dan efisiensi operasional harus jadi fokus utama,” tegasnya.
Pemerintah sendiri, kata Febri, tengah berupaya meningkatkan utilisasi industri dengan memperkuat pasar domestik dan menjaga arus investasi.
“Menjaga investasi elektronika yang sudah ada serta menarik investasi baru itu menjadi prioritas kami,” jelasnya. Ia juga menyebut Indonesia punya keunggulan sebagai salah satu pasar domestik terbesar di kawasan Asia Tenggara.
“Pasar dalam negeri Indonesia sangat kuat. Pemerintah mendukung penuh industri nasional lewat kebijakan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri),” ujarnya.
Lebih lanjut, Kemenperin terus mendorong penguatan sektor elektronik melalui insentif, pelatihan tenaga kerja, hingga pengembangan ekosistem manufaktur berbasis teknologi tinggi.
“Kami optimistis, selama ada dukungan kebijakan yang tepat dan sinergi dengan pelaku industri, sektor elektronik Indonesia akan terus tumbuh dan memberi kontribusi besar pada ekonomi nasional,” pungkas Febri. [in]