Menteri UMKM Maman Abdurrahman menegaskan pihaknya meluncurkan program Kemudahan Usaha Mikro untuk Bermitra (Kumitra) guna memperkuat ekosistem rantai pasok nasional. [Foto: KemenUMKM]
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) meluncurkan program Kemudahan Usaha Mikro untuk Bermitra (Kumitra) guna memperkuat ekosistem rantai pasok nasional. Program ini menjadi strategi pemerintah agar pelaku usaha mikro bisa naik kelas dan terhubung ke pasar nasional hingga global.
Menteri UMKM Maman Abdurrahman menegaskan, banyak pelaku usaha mikro sulit berkembang karena tidak memiliki akses pasar dan mitra usaha yang stabil.
“Selama ini mereka dibiarkan berjuang sendirian tanpa jaminan pasar yang pasti. Kumitra hadir untuk menjawab persoalan itu,” kata Maman dalam keterangan resmi yang diterima pada Senin (13/10/2025).
Data Kementerian Investasi/BKPM mencatat, sejak 2022 hingga 2024 telah ada 2.546 kemitraan antara usaha besar dan UMKM dengan nilai mencapai Rp15,9 triliun.
Maman menyebut, pemerintah juga akan memberi perhatian khusus bagi pengusaha perempuan dan penyandang disabilitas.
“Sebagian besar pelaku usaha mikro adalah ibu rumah tangga. Presiden Prabowo meminta agar kita memperluas dukungan kepada kelompok rentan,” ujarnya.
Program ini melibatkan sejumlah mitra strategis seperti Bank BJB, Alfamart, Indomaret, Pegadaian, Jamkrindo, Askrindo, dan Baznas.
“Kolaborasi ini bukti nyata bahwa sektor publik dan swasta bisa beriringan membuka akses pembiayaan, pasar, dan pendampingan,” kata Maman. [red]
Sebelumnya
