kip lhok
Beranda / Ekonomi / Kerugian KFC di Indonesia Mencapai Rp348,83 Miliar

Kerugian KFC di Indonesia Mencapai Rp348,83 Miliar

Rabu, 07 Agustus 2024 19:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Ilustrasi KFC. (Wikimedia/Chongkian)


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Restoran cepat saji KFC Indonesia mencatatkan pembengkakan kerugian hingga 6.173,9 persen di semester I/2024.

Dalam salinan laporan keuangan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Fast Food Indonesia Tbk selaku pengelola KFC Indonesia mengatakan kerugian bersih perusahaan mencapai Rp348,83 miliar, naik 6.173,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp5,56 miliar.

Kerugian terjadi akibat pendapatan perusahaan merosot dari Rp3,1 triliun pada semester I/2023 menjadi Rp2,48 triliun di semester I/2024.

Pendapatan perusahaan anjlok tak terlepas dari pendapatan makanan dan minuman yang merupakan lini bisnis utama perusahaan tercatat turun dari Rp3,1 triliun menjadi Rp2,47 triliun. Komisi atas penjualan konsinyasi juga turun dari Rp11,85 miliar menjadi Rp10,46 miliar.

Di saat bersamaan, beban operasi lain naik dari Rp10,06 miliar menjadi Rp22,07 miliar. Sedangkan beban pokok penjualan turun tipis yakni dari Rp1,14 triliun menjadi Rp1,06 triliun.

Dari sisi liabilitas, beban utang perusahaan naik sepanjang paruh pertama tahun ini dari Rp3,1 triliun menjadi Rp3,5 triliun.

Sementara itu, jumlah aset perusahaan tercatat meningkat Rp3,91 miliar menjadi Rp3,97 miliar.

Kinerja KFC itu kemungkinan imbas dampak gerakan produk yang dinilai mendukung atau terafiliasi Israel.

Selain KFC, merek-merek asal Amerika Serikat lainnya seperti Starbucks, Pizza Hut, dan McDonald's juga jadi sasaran gerakan boikot.

Imbas gerakan boikot bahkan berdampak serius di Malaysia. Mei lalu, KFC menutup sementara lebih dari 100 gerai di tengah aksi boikot.

Harian Tiongkok Nanyang Siau Pau melaporkan 108 gerai jaringan restoran cepat saji asal AS itu telah berhenti beroperasi. Negara bagian Kelantan adalah wilayah yang paling terdampak dengan hampir 80 persen atau 21 gerai ditutup.

QSR Brands (M) Holdings Bhd yang merupakan induk perusahaan KFC dan Pizza Hut di Malaysia, mengatakan pihaknya menutup sementara seluruh gerai KFC dengan alasan "respons terhadap kondisi ekonomi yang menantang".

Mereka juga menawarkan kesempatan pemindahan penugasan kepada karyawan toko yang terkena dampak penutupan gerai.

"QSR Brands dan KFC Malaysia telah mengambil langkah proaktif untuk menutup sementara gerai sebagai cara untuk mengelola peningkatan biaya bisnis dan fokus pada zona perdagangan dengan keterlibatan tinggi," katanya dalam sebuah pernyataan, Senin (29/4) malam, seperti dilansir Reuters. [CNN Indonesia]

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda