Ketua Kadin Beri Tanggapan Terkait Kontroversi Pergantian Pimpinan Bank Aceh Syariah
Font: Ukuran: - +
Pemimpin Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Aceh, Muhammad Iqbal. Foto: net
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Gelombang perdebatan mengenai penggantian Muhammad Syah dari kursi pimpinan Bank Aceh Syariah kembali bergulir. Anggota Pansus DPRA menuntut pemulihan jabatan Muhammad Syah, dengan argumentasi bahwa prosedur pemberhentiannya tidak memenuhi aspek hukum yang berlaku.
Menghadapi situasi ini, Pemimpin Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Aceh, Muhammad Iqbal atau yang kerap disebut Iqbal Piyeung, memberikan pandangannya. Dalam keterangan rilisnya pada Selasa (1/10/2024), beliau memaparkan bahwa langkah penggantian tersebut telah mematuhi ketentuan dan peraturan yang ada.
"Keputusan ini diambil melalui mekanisme RUPS dan merupakan wewenang penuh dari Pemegang Saham Pengendali," jelas Iqbal.
Ia menerangkan bahwa proses ini telah mengikuti panduan POJK Nomor 17 Tahun 2023 mengenai Tata Kelola Perusahaan.
Iqbal menggarisbawahi fleksibilitas waktu pelaksanaan RUPS. "RUPS bisa digelar kapan saja, bahkan dalam rentang 24 jam dan di hari non-kerja," tuturnya.
"Poin kuncinya adalah kesepakatan bulat dari seluruh pemegang saham atas keputusan ini," tambahnya.
Lebih lanjut, Iqbal menyoroti kemajuan Bank Aceh Syariah di bawah kepemimpinan baru. "Berbagai pencapaian telah diraih, termasuk keberhasilan dalam menyediakan layanan keuangan saat PON berlangsung," ungkapnya.
Iqbal menyerukan agar urusan bisnis tidak dicampuradukkan dengan kepentingan politik. "Hindari politisasi yang hanya menguntungkan pihak tertentu," pesannya.
Ia menambahkan bahwa Bank Aceh Syariah merupakan BUMD yang berkontribusi signifikan bagi pendapatan daerah. "Pengelolaan yang baik terbukti dari status kesehatan bank yang diakui regulator. Bukti lainnya adalah kemampuan bank memberikan dividen substansial kepada pemerintah daerah," jelasnya.
Mengakhiri pernyataannya, Iqbal mengajak semua elemen masyarakat untuk mendukung perkembangan Bank Aceh Syariah. "Marilah bersama-sama mendorong kemajuan Bank Aceh. Pengembangan layanan perbankan yang optimal akan memberikan kemudahan bagi nasabah," tutupnya.
- Kemenag Aceh: Pemberdayaan Ekonomi dan Inkubasi Dayah Kembalikan Peran Pesantren ke Fungsinya
- Pengangguran Jadi Kambing Hitam, Kadin Aceh: Penerbitan IUP Merupakan Pembodohan Publik
- Usulan Pansus DPRA Kembalikan Muhammad Syah, Ini Respon Ahli Ekonomi
- BSI Dukung Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya di Aceh