Sabtu, 20 September 2025
Beranda / Ekonomi / Komunitas Peduli Etnik Aceh Hadiri Pameran Halal Terbesar Dunia di Kuala Lumpur

Komunitas Peduli Etnik Aceh Hadiri Pameran Halal Terbesar Dunia di Kuala Lumpur

Jum`at, 19 September 2025 12:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Delegasi Komunitas Peduli Etnik Aceh (KPEA) hadiri Malaysia International Halal Showcase (MIHAS) 2025. Foto: kolase Dialeksis 

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Senyum bangga dan semangat kolaborasi terpancar dari wajah delegasi Komunitas Peduli Etnik Aceh (KPEA) saat melangkah ke arena Malaysia International Halal Showcase (MIHAS) 2025. 

Ajang tahunan berskala global yang digelar pada 17-20 September 2025 ini menjadi magnet bagi ribuan pelaku usaha, inovator, dan komunitas halal dari 66 negara. 

Bagi KPEA, undangan resmi dari An Agency Under The Ministry of Rural and Regional Development of Malaysia merupakan sebuah pengakuan. 

Komunitas yang selama ini bergerak memperkuat identitas etnik Aceh itu kini hadir di panggung halal terbesar dunia, sejajar dengan ribuan peserta internasional.

Setiba di lokasi, rombongan KPEA yang dipimpin Ketua Nelisma didampingi Wakil Ketua Cut Soraya, Sekretaris Della Saffrinas, Bendahara Yusnimar, Bidang Event dan Promosi Sri Wahyuna, serta Bidang Kerja Sama Cut Nurul Hayati disambut hangat oleh Mr. Chong Yun Jang, Deputy Director ASEAN & Oceania Section, Export Promotion & Market Access Division MATRADE. 

Sambutan tersebut bukan sekadar formalitas, melainkan jembatan persahabatan baru antara Aceh dan Malaysia melalui jalur halal. 

“Ini kesempatan berharga untuk membuka ruang kolaborasi lintas negara. KPEA membawa semangat Aceh, budaya, dan peluang baru dalam ekosistem halal dunia,” ungkap Nelisma penuh optimisme.

Tahun ini, MIHAS menghadirkan 2.028 stan dari 66 negara, terbagi ke dalam 14 klaster: mulai dari makanan dan minuman, kosmetik halal, produk farmasi, hingga teknologi keuangan syariah. Lebih dari 43.000 pengunjung dari 90 negara memadati arena pameran. 

MIHAS bukan hanya ajang bisnis, melainkan juga ruang pertemuan ide, inovasi, dan visi global. 

Fokus utama MIHAS 2025 adalah memperkuat ekosistem halal berbasis inovasi, keberlanjutan, dan integritas rantai nilai. Dengan cakupan sebesar ini, MIHAS hadir bukan hanya sebagai etalase produk, tetapi juga panggung diplomasi ekonomi umat.

Kehadiran KPEA di MIHAS membuka peluang besar: mulai dari partisipasi dalam pameran internasional berikutnya hingga membangun jejaring untuk memperkenalkan potensi Aceh sebagai bagian penting dalam rantai nilai halal global. 

“Ini pengalaman pertama yang sangat berharga. KPEA bisa belajar langsung bagaimana dunia mengelola industri halal, sekaligus melihat peluang agar Aceh tidak hanya menjadi penonton, tapi juga pemain,” ujar salah seorang anggota delegasi. 

Di tengah gemerlap stan internasional, kehadiran KPEA adalah simbol kecil namun berarti: komunitas lokal Aceh berhasil menembus batas global. Mereka hadir bukan sekadar sebagai peserta, tetapi juga sebagai pembawa identitas, nilai, dan potensi etnik Aceh untuk dikenalkan ke dunia. 

Perjalanan ini menjadi langkah awal sebuah ikhtiar: memperluas jejaring, memperkaya wawasan, dan mengukuhkan peran Aceh dalam percaturan industri halal internasional.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
bpka - maulid