Jum`at, 05 Desember 2025
Beranda / Ekonomi / Layanan Bank Aceh Kembali Normal 98 Persen Pasca Bencana Hidrometeorologi

Layanan Bank Aceh Kembali Normal 98 Persen Pasca Bencana Hidrometeorologi

Jum`at, 05 Desember 2025 20:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Direktur Utama Bank Aceh, Fadhil Ilyas mengecek kesiapan layanan perbankan imbas bencana banjir dan longsor di Aceh. Foto: Humas BAS


DIALEKSIS.COM | Aceh - Upaya percepatan pemulihan jaringan operasional Bank Aceh terus menunjukkan progres signifikan di tengah bencana hidrometeorologi yang melanda sejumlah wilayah di Aceh. Hingga hari ini, 98 persen jaringan kantor Bank Aceh telah kembali beroperasi normal setelah sempat terdampak banjir dan longsor.

Bank Aceh memiliki total 192 jaringan kantor yang tersebar di seluruh Aceh, serta sejumlah kota besar seperti Medan dan Jakarta. Jaringan ini menjadi tulang punggung layanan perbankan bagi masyarakat yang kini tengah berjuang bangkit dari dampak bencana.

Namun dalam dua pekan terakhir, intensitas hujan ekstrem dan banjir menyebabkan 46 jaringan kantor ikut terdampak. Sebagian kantor terpaksa menghentikan operasional sementara karena terputusnya akses, kerusakan infrastruktur, serta pertimbangan keselamatan karyawan.

Direktur Utama Bank Aceh, Fadhil Ilyas, menegaskan bahwa keselamatan SDM dan pemulihan cepat layanan menjadi prioritas utama pihaknya.

“Kami memahami layanan keuangan sangat krusial terutama saat masyarakat sedang memulihkan diri. Karena itu, fokus kami adalah memastikan seluruh jaringan bisa kembali aktif secepat mungkin,” ujarnya.

Merespons situasi darurat, Direksi Bank Aceh membentuk Tim Task Force Percepatan Pemulihan Operasional Kantor yang mulai bekerja intensif sejak 27 November 2025. Tim ini terdiri dari personel terbaik yang ditugaskan menyisir, memperbaiki, dan mengaktifkan kembali seluruh unit layanan yang terdampak.

Hasilnya, dalam waktu singkat, 42 jaringan kantor di Sigli, Pidie Jaya, Bireuen, Lhokseumawe, Idi, Takengon, Bener Meriah, hingga Blangkejeren sudah kembali normal, termasuk seluruh kantor cabang pembantu.

Pemulihan ini memungkinkan masyarakat kembali mengakses layanan penting seperti penarikan tunai, transfer antarbank, hingga pencairan dana bantuan.

Saat ini hanya empat jaringan kantor di Aceh Tamiang yang masih dalam proses pemulihan. Bank Aceh menargetkan seluruhnya kembali aktif pada Senin, 8 Desember 2025, sehingga layanan Bank Aceh dapat beroperasi penuh 100 persen.

Menurut Fadhil, pihaknya tidak hanya memperbaiki jaringan ATM dan infrastruktur kantor, tetapi memastikan keberpihakan kepada masyarakat tetap menjadi prinsip utama.

“Ini bukan sekadar soal operasional. Ini soal tanggung jawab sosial. Setiap kantor yang pulih berarti ribuan nasabah bisa kembali memenuhi kebutuhan hidup, modal usaha, dan penanganan darurat pasca bencana,” tegasnya.

Secara keseluruhan, operasional Bank Aceh kini telah kembali stabil. Hanya wilayah Kualasimpang yang masih membutuhkan penanganan ekstra sebelum bisa beroperasi penuh.

Nasabah juga diimbau memanfaatkan jaringan ATM yang sudah aktif kembali, termasuk layanan Mobile Banking Bank Aceh yang berjalan normal 24 jam sehari.

Di akhir keterangannya, Bank Aceh menyampaikan apresiasi kepada pemerintah daerah, aparat keamanan, dan seluruh pihak yang mendukung percepatan pemulihan ini. Bank Aceh memastikan tetap berada di garis depan untuk membantu masyarakat melewati masa sulit, sekaligus menjaga roda perekonomian daerah agar terus bergerak.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI