DIALEKSIS.COM | Cilegon - Pemerintah meresmikan pabrik petrokimia New Ethylene Project (NEP) milik PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) di Cilegon, Banten. Fasilitas senilai USD3,9 miliar atau sekitar Rp61 triliun ini ditargetkan mampu menggantikan impor produk petrokimia hingga USD1,4 miliar per tahun.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan, pabrik baru ini menjadi bagian dari strategi hilirisasi pemerintah di sektor minyak dan gas bumi (migas).
“Pabrik ini mampu menghasilkan nilai hilirisasi hingga USD2 miliar per tahun. Dari jumlah itu, USD1,4 miliar menggantikan impor dan USD600 juta berpotensi menambah ekspor,” ujar Bahlil dalam keterangan resmi yang dilansir pada Minggu (9/11/2025).
Bahlil menegaskan, proyek ini menandai perluasan hilirisasi Indonesia ke sektor migas, tak lagi hanya fokus pada mineral dan batu bara.
“Hari ini membuktikan hilirisasi kita sudah masuk ke sektor minyak dan gas bumi,” tegasnya.
Fasilitas NEP akan mengolah naphtha sebesar 3.200 kiloton per tahun dengan tambahan LPG hingga 50%, menghasilkan produk hulu seperti ethylene dan propylene, serta produk hilir seperti HDPE, LLDPE, dan polypropylene untuk industri plastik, otomotif, dan alat kesehatan.
“Dari total kapasitas produksi, 70% untuk pasar dalam negeri dan 30% untuk ekspor. Jadi kita tak lagi perlu impor besar-besaran seperti tahun sebelumnya,” tambah Bahlil. [*]