kip lhok
Beranda / Ekonomi / Mandiri Jaya Farm: Kisah Sukses Usaha Ternak Ayam Potong di Bireuen

Mandiri Jaya Farm: Kisah Sukses Usaha Ternak Ayam Potong di Bireuen

Minggu, 21 April 2024 09:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : ratnalia

 Usaha ternak unggas Mandiri Jaya Farm. Foto: Kolase Dialeksis.com


DIALEKSIS.COM | Bireuen - Sumardi, seorang warga dari Gandapura, Bireuen, telah menciptakan cerita sukses dalam dunia usaha ternak unggas. Dengan penuh semangat, Sumardi membagikan pengalamannya dalam menjalankan usaha di pedalaman Kecamatan Makmur.

"Nama badan usaha ternak unggas ini 'Mandiri Jaya Farm, Pak," ujar Sumardi dengan bangga. 

Dia mengungkapkan bahwa lahan usahanya telah disewa selama 15 tahun dengan biaya yang masih terjangkau.

Dengan hanya lima tenaga kerja, Sumardi berhasil mengoperasikan usaha ternak berkapasitas 38.000 ayam potong selama dua tahun terakhir. 

"Dalam dua tahun itu, saya sudah panen sebanyak 12 kali, dengan masa pembesaran selama 35 hari," ungkapnya, sambil menyoroti pencapaian terbesarnya yang mencapai 70 ton.

Sumardi mengungkapkan bahwa awal usahanya didukung oleh pinjaman dari Pok Phan sebesar 500 juta rupiah untuk penyiapan kandang dan instalasi. Pinjaman tersebut diberikan tanpa bunga, dengan syarat kontrak kerja selama 20 tahun dan larangan bekerja pada perusahaan lain.

"Sudah saya cicil sebesar 270 juta, dengan cara pemotongan setiap kali panen," tambahnya.

"Mandiri Jaya Farm berperan sebagai perusahaan penyedia dan penampung, dengan menyediakan anak ayam potong, pakan, dan obat-obatan," jelas Sumardi. Dia juga mengungkapkan bahwa biaya operasional per siklus hingga selesai panen mencapai 35 juta rupiah.

Usaha Sumardi tidak hanya menghasilkan keuntungan baginya sendiri, tetapi juga memberikan kontribusi yang signifikan dalam menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat. Dengan adanya kontrak pemeliharaan ayam potong yang berjangka panjang, diharapkan dapat semakin banyak memberikan peluang usaha bagi masyarakat dan berperan sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda