Melimpahnya Durian dari Aceh Selatan dan Abdya Serbu Kota Banda Aceh
Font: Ukuran: - +
Reporter : Naufal Habibi
Durian asal Aceh Selatan dan Aceh Barat Barat serbu Kota Banda Aceh. Foto: Naufal Habibi/dialeksis.com.
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Musim durian yang mencapai puncaknya di Kabupaten Aceh Selatan dan Aceh Barat Daya (Abdya) membawa berkah tersendiri bagi pedagang durian di Banda Aceh.
Kawasan seperti Peunayong, Keudah, dan sejumlah sudut kota lainnya dipenuhi jejeran pedagang durian yang menjajakan buah berduri itu dengan berbagai ukuran dan harga.
Durian dijual dengan harga bervariasi, mulai dari Rp 20.000 hingga Rp 30.000 untuk ukuran sedang, sedangkan durian berukuran besar dihargai antara Rp 40.000 hingga Rp 70.000.
Agus, salah seorang pedagang durian di kawasan Peunayong, mengaku mendatangkan durian langsung dari saudaranya di Aceh Selatan dan Abdya.
“Musim kali ini lebih banyak dari tahun sebelumnya. Pasokan durian melimpah karena panen di Aceh Selatan dan Abdya sangat bagus tahun ini,” ujar Agus kepada Dialeksis.com, Minggu, 29 Desember 2024.
Fenomena melimpahnya durian ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi para petani di Aceh Selatan dan Abdya, tetapi juga menjadi peluang bisnis bagi pedagang di Banda Aceh.
Agus, yang telah berjualan durian selama lima tahun terakhir, mengaku antusias dengan permintaan yang terus meningkat.
“Konsumen di Banda Aceh sangat menyukai durian dari Aceh Selatan dan Abdya karena rasanya lebih legit dan dagingnya tebal. Kalau durian bagus, pasti cepat habis terjual,” jelasnya.
Di Aceh Selatan, musim durian hampir mencapai puncaknya. Hilir mudik pedagang di setiap kecamatan menunjukkan tingginya aktivitas jual beli durian.
Areal pertanian durian di kawasan pegunungan menjadi tempat strategis bagi para petani untuk menawarkan hasil panen mereka kepada tengkulak dan pedagang dari berbagai daerah, termasuk Banda Aceh.
Salah satu toke durian asal Aceh Selatan, Rahmat (45), menjelaskan bahwa hasil panen tahun ini lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.
“Durian dari kebun kami tahun ini lebih besar dan manis. Hasilnya juga jauh lebih banyak. Kami senang karena pedagang dari Banda Aceh dan luar daerah langsung datang ke sini untuk membeli,” tutur Rahmat.
Sementara itu, kondisi serupa juga terjadi di Abdya. Daerah yang dikenal sebagai salah satu penghasil durian terbaik ini turut mengalami lonjakan panen.
Ia juga menyebutkan bahwa melimpahnya hasil panen durian berdampak langsung pada pendapatan masyarakat, terutama petani durian.
“Kami berharap musim durian tahun ini bisa mendongkrak perekonomian masyarakat di pedesaan. Apalagi, banyak pedagang dari luar daerah yang membeli langsung ke sini,” pungkasnya.