Beranda / Ekonomi / Mubadala Energy Temukan Sumber Gas Jumbo di Perairan Aceh

Mubadala Energy Temukan Sumber Gas Jumbo di Perairan Aceh

Kamis, 08 Agustus 2024 08:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Mubadala Energy akan melakukan pengeboran sumur penilaian di Blok South Andaman. Foto: kolase Dialeksis


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengonfirmasi bahwa Mubadala Energy, perusahaan energi asal Uni Emirat Arab, tengah melakukan pengeboran sumur penilaian di Blok South Andaman. Langkah ini merupakan tahap lanjutan sebelum pengajuan rencana pengembangan (plan of development/PoD) blok tersebut.

Hudi D. Suryodipuro, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, menjelaskan proses yang sedang berlangsung. "Setelah penilaian, mereka akan menentukan skema pengembangan dan menyampaikan PoD. Dari situ, kita bisa mengetahui Rasio Penggantian Cadangan, besaran cadangan, dan arah pengembangan," ujarnya usai Konferensi Pers Supply Chain & National Capacity Summit 2024 di Jakarta, Rabu, 7 Agustus 2024.

Sementara itu, proses persetujuan PoD untuk sumur migas Geng North 1 oleh ENI di Wilayah Kerja North Ganal juga sedang berlangsung. "Pengajuan PoD Geng North sedang dievaluasi dan diharapkan akan disetujui dalam waktu dekat," tambah Hudi.

Mubadala Energy sebelumnya telah mengumumkan temuan signifikan dari sumur eksplorasi laut dalam Tangkulo-1 di Blok South Andaman. Sumur ini, yang terletak sekitar 65 kilometer dari pantai utara Sumatera, berhasil mengalirkan gas berkualitas sebesar 47 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) dan 1.300 barel kondensat.

Dwi Soetjipto, Kepala SKK Migas, menyambut baik penemuan ini. "Potensi di South Andaman kini mencapai sekitar 8 TCF gas in place. Ini memberikan dorongan positif bagi industri hulu migas dalam mendukung ketahanan energi nasional," katanya dalam keterangan tertulis, Senin, 13 Mei 2024.

Penemuan di Tangkulo-1 menambah daftar kesuksesan Mubadala Energy setelah sebelumnya menemukan sumber gas di sumur Layaran-1 dengan potensi 6 TCF gas in place. Dwi berharap temuan ini dapat mendorong Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) lain di wilayah Andaman untuk melakukan eksplorasi yang lebih agresif.

SKK Migas juga menekankan pentingnya kesiapan industri midstream dan downstream untuk mengoptimalkan pemanfaatan produksi gas dari blok-blok di Andaman di masa mendatang.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda