Pasar Tanah Abang, Kembali Bersemangat di Bulan Ramadan
Font: Ukuran: - +
Pasar Tanah Abang ramai dikunjungi menjelang Ramadan 2024. (Foto oleh Medom/Imanuel Rymaldi Matatula)
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Pasar Tanah Abang, yang dikenal sebagai pusat perdagangan tekstil terbesar di Asia Tenggara, kini semakin pulih dan dipadati oleh masyarakat menjelang Ramadan 2024. Setelah menghadapi tantangan dari pandemi Covid-19 dan pesatnya penjualan online, terutama melalui platform Tiktokshop, pasar ini kini mulai bangkit kembali.
Rizal, seorang pedagang veteran yang telah bertahan sejak tahun 2003, mengakui bahwa pasar ini sempat mengalami masa-masa sulit akibat dampak Covid-19 dan persaingan dari penjualan online. Namun, dia optimis bahwa saat ini, meskipun pengaruh dari toko online masih terasa, kondisi pasar sudah jauh lebih baik dibandingkan dengan masa puncak pandemi.
“Meskipun ada pengaruh dari toko online, tetapi dibandingkan dengan masa puncak Covid, pengaruhnya tidak sebesar itu,” ujar Rizal dilansir Medcom.id pada Senin, 11 Maret 2024.
Sementara intensitas aktivitas jual-beli mulai meningkat, Rizal juga menyatakan bahwa gelar "pusat perdagangan terbesar di Asia Tenggara" yang disandang oleh Pasar Tanah Abang saat ini hanyalah sebuah predikat kosong. Menurutnya, kehidupan pasar yang dulu begitu ramai dan dinamis saat subuh kini hanya tinggal kenangan.
Pada pagi-pagi hari, sekitar pukul 08.00 hingga 09.00 WIB, pengunjung mulai memadati Pasar Tanah Abang Blok B, dan kepadatan semakin meningkat menjelang pukul 10.00 WIB. Beragam kalangan terlihat berbelanja di sana, mulai dari orang tua hingga anak kecil.
Dalam menyambut bulan suci Ramadan, para pembeli berdatangan untuk mencari pakaian bertema muslim, seperti baju koko, gamis, dan aksesori lainnya. Lorong-lorong Pasar Tanah Abang mulai ramai oleh pembeli, dengan beberapa titik mengalami kepadatan yang cukup tinggi, meskipun tidak merata di semua lantai.
Keramaian terutama terjadi di lantai B1, SLG, dan LG, sementara di lantai atas pengunjung mulai berkurang, bahkan beberapa kios di lantai 3 sudah tutup. Para pembeli terutama tertarik pada pedagang yang menjual pakaian muslim, karena harga yang terjangkau, beragam pilihan, dan suasana tawar-menawar yang khas pasar menarik minat mereka. [metrotvnews]