kip lhok
Beranda / Ekonomi / Pelaku Usaha Warkop Menjerit terhadap Kondisi Ekonomi Aceh

Pelaku Usaha Warkop Menjerit terhadap Kondisi Ekonomi Aceh

Minggu, 17 Maret 2024 09:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Biyu

Vahriadi pengusaha Polem Kopi. Foto: Dialeksis.com


DIALEKSIS.COM | Aceh - Bagi para pelaku usaha, harapan untuk mendapatkan cuan besar di tahun 2024 terasa semakin suram dengan adanya polemik seputar pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) 2024. Polemik ini telah menyebabkan perputaran uang menjadi sangat terbatas, memengaruhi langsung pelaku usaha warung kopi (warkop) di daerah tersebut.

Salah satu warkop yang merasakan dampak dari kondisi ekonomi Aceh saat ini adalah Polem Kopi. Melalui media Dialeksis.com (17/03/2024) Vahriadi, pemilik warkop tersebut, menyampaikan penurunan jumlah pengunjung yang mencicipi kopi terasa signifikan sejak awal tahun hingga bulan April, dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

"Kondisi ekonomi Aceh benar-benar membuat saya terkejut. Keterlambatan pengesahan APBA mengganggu sistem ekonomi Aceh secara keseluruhan, dan dampaknya masih terasa meskipun APBA akhirnya disahkan," ujar Vahriadi, yang biasa disapa Adi Polem.

Lebih lanjut, Adi menjelaskan bahwa saat ini pengunjung yang datang ke Polem Kopi dibatasi hanya pada individu-individu tertentu. Sebelumnya, pengunjung biasanya datang bersama teman atau keluarga, namun sekarang keterbatasan tersebut membuat orang datang hanya dengan keluarga atau secara pribadi.

Adi juga menyoroti bahwa penurunan jumlah pengunjung di warkopnya dipengaruhi oleh prioritas masyarakat untuk mengalihkan pengeluaran mereka ke kebutuhan keluarga, seperti persiapan lebaran dan persiapan selama bulan puasa.

"Waktu bulan puasa tahun lalu, pengunjung datang tidak hanya sendirian, namun bersama teman dan kerabat dekatnya," tambahnya.

Secara keseluruhan, Adi menegaskan bahwa ketidakstabilan ekonomi Aceh, terutama terkait dengan pengesahan APBA, telah merusak sistem ekonomi dan berdampak pada berbagai aspek kehidupan masyarakat Aceh.

"Saya berharap agar situasi ekonomi Aceh segera pulih ke kondisi normal, sehingga kami para pelaku usaha dapat memberikan dampak positif terhadap pendapatan dan kesejahteraan masyarakat," pungkasnya dengan harapan.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda