kip lhok
Beranda / Ekonomi / Pendapatan Pembudidaya Meningkat Capai Rp5,1 Juta Perbulan

Pendapatan Pembudidaya Meningkat Capai Rp5,1 Juta Perbulan

Sabtu, 27 Juli 2024 17:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Sekretaris Ditjen Perikanan Budi Daya, Gemi Triastutik mengatakan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sukses meningkatkan rata-rata pendapatan pembudidaya di semester I-2024. [Foto: dok KKP]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sukses meningkatkan rata-rata pendapatan pembudidaya di semester I-2024. Realisasinya mencapai 5,1 juta per bulan dari target tahun ini sebesar 4,8 juta per bulan.

“Terkait dengan rata-rata pendapatan pembudidaya sampai semester I tahun ini sudah di angka Rp5,1 juta yang artinya sudah melebihi target yang ditetapkan,” sebut Sekretaris Ditjen Perikanan Budi Daya, Gemi Triastutik, dikutip Sabtu (27/7/2024).

Realisasi rata-rata pendapatan tersebut pun berkorelasi dengan capaian indeks Nilai Tukar Pembudidaya Ikan yang sudah berada di angka 101,77. Angka itu telah mendekati target Nilai Tukar Pembudidaya tahun ini sebesar 105.

Gemi optimis rata-rata pendapatan dan nilai tukar pembudidaya masih akan terus meningkat sampai akhir tahun nanti. Hal ini dipengaruhi oleh produksi perikanan budidaya oleh masyarakat yang terus berjalan, tingginya penyerapan hasil perikanan di dalam negeri, hingga program bantuan pemerintah yang terus digulirkan untuk menstimulus peningkatan produktivitas usaha masyarakat pembudidaya di Indonesia.

“Untuk bantuan juga cukup banyak di tahun ini, ada 12 kategori. Di antaranya puluhan juta benih, puluhan ribu calon induk, mesin pakan, eskavator serta bantuan sarana prasana budi daya lainnya,” beber Gemi.

Pihaknya juga masih akan melanjutkan pembangunan modeling budidaya berbasis kawasan di sejumlah daerah. Diantaranya pembangunan modeling lobster di Batam, modeling kepiting di Pasuruan, dan modeling rumput laut di Rote Ndao dan Maluku Tenggara. Khusus modeling budi daya kepiting di Pasuruan, progres pembangunannya sudah 75 persen.

“Selain modeling, revitalisasi tambak juga kami lakukan di Langkat, Pangandaran untuk udang. Ada juga di Gresik, Tangerang, Bulukamba, dan Karawang untuk komoditas bandeng. Harapannya langkah-langkah ini menjadi pendorong produktivitas perikanan budi daya secara nasional,” ungkap Gemi.

Untuk hasil perikanan budi daya sendiri, sejauh ini telah menyentuh angka 8,48 juta ton dengan rincian 3,3 juta ton dari ikan, dan 5,14 juta ton dari hasil rumput laut.

Dia juga memastikan, kondisi kemarau yang melanda sejumlah wilayah Indonesia sejauh ini tidak berpengaruh siginifikan pada geliat produksi pembudidaya di daerah. Tambak-tambak masih mendapat aliran air yang cukup sehingga dapat terus berproduksi.

Ini tak lepas dari sejumlah langkah antisipasi telah disiapkan, diantaranya dengan menggandeng Kementerian PUPR untuk pembangunan infrastruktur pengairan, dan realisasi program pengelolaan irigasi tambak partisipatif (PITAP) yang sudah 100 persen. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda