Rabu, 24 Desember 2025
Beranda / Ekonomi / Penggantian Jembatan Krueng Woyla Resmi Dimulai, Harapan Baru untuk Barat–Selatan Aceh

Penggantian Jembatan Krueng Woyla Resmi Dimulai, Harapan Baru untuk Barat–Selatan Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 21:45 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Arn

PT Marinda Utamakarya Subur  tandatangan kontrak penggantian Jembatan Krueng Woyla di Kabupaten Aceh Barat. Foto: for Dialeksis.com


DIALEKSIS.COM | Aceh - Proyek strategis penggantian Jembatan Krueng Woyla di Kabupaten Aceh Barat resmi memasuki tahap pelaksanaan. PT Marinda Utamakarya Subur sebagai pemenang tender telah menandatangani kontrak pekerjaan pada 16 Desember 2025, menandai dimulainya agenda konstruksi infrastruktur penting di wilayah Barat-Selatan Aceh.

Sebelumnya, perusahaan ini ditetapkan sebagai pemenang tender melalui laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) pada awal Desember 2025, dengan nilai anggaran proyek lebih dari Rp119 miliar yang bersumber dari APBN. Proyek tersebut dirancang dengan skema multi years selama tiga tahun, mencakup periode 2025 hingga 2027.

Humas PT Marinda Utamakarya Subur, Hendra Pippo Saputra, menyampaikan bahwa penandatanganan kontrak menjadi tonggak penting bagi perusahaan untuk segera memulai tahapan teknis dan persiapan lapangan.

“Kami merupakan perusahaan terbaik secara nasional. Doakan kami bisa memberikan yang terbaik untuk Aceh,” ujar Hendra kepada Dialeksis.

Ia juga memohon dukungan dan doa dari masyarakat Aceh Barat-Selatan agar proses pembangunan dapat berjalan lancar, profesional, dan sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan.

“Kami dari pihak perusahaan memohon doa kepada masyarakat Barat-Selatan Aceh agar kami dapat melaksanakan pekerjaan ini secara profesional, dengan kualitas terbaik, dan selesai tepat waktu,” tambahnya.

PT Marinda Utamakarya Subur dikenal memiliki rekam jejak kuat dalam proyek-proyek infrastruktur nasional. Pada 2025, perusahaan ini juga meraih SUTAMI Awards dari Kementerian PUPR, sebuah penghargaan bergengsi yang menegaskan kapasitas dan kredibilitas perusahaan dalam pembangunan infrastruktur strategis.

Penggantian Jembatan Krueng Woyla akan dilakukan dengan konsep jembatan duplikasi yang dibangun berdampingan dengan jembatan eksisting, serupa dengan pola pembangunan Jembatan Peudada di Bireuen. Model ini bertujuan meningkatkan kapasitas lalu lintas, keselamatan pengguna jalan, serta daya dukung beban kendaraan.

Jika rampung sesuai rencana, keberadaan jembatan baru ini diyakini akan memperlancar konektivitas wilayah Barat-Selatan Aceh menuju Banda Aceh, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan melalui kelancaran distribusi barang dan mobilitas masyarakat.

Selain menitikberatkan pada kualitas konstruksi, PT Marinda Utamakarya Subur menegaskan komitmennya terhadap penerapan standar keselamatan kerja, perlindungan lingkungan, serta tata kelola proyek yang transparan dan akuntabel. Koordinasi lintas instansi, baik di tingkat pusat maupun daerah, akan menjadi bagian penting dalam memastikan proyek berjalan sesuai rencana.

Dengan kontrak yang telah diteken dan persiapan teknis yang segera dilakukan, proyek penggantian Jembatan Krueng Woyla diharapkan mulai menunjukkan progres fisik pada awal 2026 dan menjadi simbol pembangunan infrastruktur berkelanjutan di Aceh.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI