PERPADI Aceh Sambut Baik Kredit KUR Alsintan 3% untuk Revitalisasi Penggilingan
Font: Ukuran: - +
Reporter : Naufal Habibi
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia (PERPADI) Aceh, Dr. Darmawan. Tangkapan layar oleh media dialeksis.com.
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia (PERPADI) Aceh, Dr. Darmawan, mengapresiasi langkah pemerintah dalam menyediakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Alsintan dengan bunga hanya 3%.
Kebijakan ini diharapkan dapat membantu pengusaha penggilingan padi sekaligus memberikan manfaat langsung kepada petani melalui peningkatan penyerapan gabah senilai Rp6.500 per kilogram.
“Kredit KUR Alsintan dengan bunga 3% ini sangat menguntungkan bagi pengusaha PERPADI. Sebelumnya, kami mendapatkan pinjaman dengan fasilitas kredit hingga 12%. Dengan subsidi dari pemerintah, biaya margin yang dikeluarkan hanya 3%. Ini peluang besar untuk revitalisasi penggilingan padi di Aceh,” ujar Dr. Darmawan kepada Dialeksis.com, Sabtu, 4 Januari 2025.
Darmawan juga berharap Bank Aceh dan Bank Syariah Indonesia (BSI) dapat segera mengambil peran dalam menyalurkan kredit yang telah dialokasikan oleh Kementerian Pertanian senilai Rp300 triliun pada 2025. Kredit ini dirancang khusus untuk revitalisasi penggilingan dan pembelian alat dan mesin pertanian (Alsintan).
“Bank Aceh dan BSI perlu segera bertindak. Dengan bunga serendah ini, para petani dan pengusaha akan semakin termotivasi untuk meningkatkan produktivitas. Harapan kita, kredit ini berjalan lancar agar panen mendatang bisa lebih optimal,” tambahnya.
Dengan adanya program KUR Alsintan ini, PERPADI Aceh optimis bahwa revitalisasi penggilingan padi dapat berjalan lancar. Langkah ini tidak hanya memperkuat ketahanan pangan daerah tetapi juga membuka peluang peningkatan ekonomi petani dan pengusaha lokal.
“Dukungan pemerintah sangat berarti. Kami percaya program ini dapat membantu Aceh menjadi salah satu provinsi yang berkontribusi besar dalam pencapaian swasembada pangan nasional,” tutup Darmawan.
Dalam audiensi bersama PERPADI di Gedung A, Kantor Pusat Kementerian Pertanian di Jakarta, Menteri Pertanian Andi
Amran Sulaiman menegaskan pentingnya kolaborasi ini untuk mendukung target swasembada pangan nasional.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh perwakilan PERPADI wilayah Jawa dan Sumatera, serta pihak perbankan seperti Bank BRI, Mandiri, dan BNI.
“Kami sudah sepakat bersama Bank Mandiri, BRI, dan BNI untuk menyalurkan kredit dengan plafon hingga Rp2 miliar per penerima. Bunganya hanya 6%, bahkan untuk KUR Alsintan hanya 3%. Ini bentuk perhatian pemerintah kepada petani dan pengusaha,” ujar Amran.
Ketua Umum PERPADI, Sutarto Alimuso, menambahkan bahwa pihaknya tengah melakukan koordinasi intensif dengan Bulog untuk memastikan penyerapan gabah selama puncak panen Februari hingga Mei mendatang.
“Kami sedang mempersiapkan perjanjian kerja (SPK) dengan Bulog, termasuk menentukan daerah dan volume penyerapan gabah. Langkah ini penting agar hasil panen petani dapat terserap maksimal dan harga tetap stabil,” jelas Sutarto.