Rabu, 25 Juni 2025
Beranda / Ekonomi / Potensi Rp3 Triliun, Kemenperin Luncurkan Pilot Proyek Gula Sawit dari Batang Tua

Potensi Rp3 Triliun, Kemenperin Luncurkan Pilot Proyek Gula Sawit dari Batang Tua

Rabu, 25 Juni 2025 09:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Indri

Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika. [Foto: dok. Kemenperin]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) meresmikan secara simbolis pilot project produksi nira gula sawit dari batang kelapa sawit tua hasil program replanting. Proyek ini digadang-gadang menjadi terobosan hilirisasi sawit sekaligus solusi ekonomi bagi masyarakat di sekitar perkebunan.

“Ini bukan hanya inovasi industri, tapi juga solusi berkelanjutan untuk memberdayakan ekonomi rakyat, terutama di masa awal replanting ketika pohon sawit baru belum menghasilkan,” kata Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika dalam keterangan resmi yang diterima pada Rabu (25/6/2025).

Menurut Putu, proyek ini merupakan tindak lanjut dari kerja sama antara PTPN IV/PalmCo dan Koperasi Produsen Gerak Nusantara Sejahtera (KPGNS) yang diteken pada 10 April 2025.

Kemenperin menyebut satu hektare lahan sawit tua yang berisi sekitar 25-30 pohon mampu menghasilkan 5.000-6.000 liter nira per bulan. Dengan target replanting nasional 300.000 hektare per tahun, potensi produksi nira diperkirakan mencapai 1,5-1,9 juta kiloliter per tahun. Nilai pasarnya bisa menembus Rp3 triliun.

“Produk gula merah dari nira ini punya pasar prospektif, seperti untuk bahan baku kecap, sirop tradisional, hingga gula cair konsumsi. Teknologinya juga sudah tersedia dan didukung SNI Gula Merah,” jelas Putu.

Kemenperin mendorong sinergi antara perusahaan perkebunan, koperasi, hingga UMKM dalam menjalankan proyek ini. Menurut Putu, kolaborasi ini akan memperkuat keberlanjutan ekonomi masyarakat di area replanting.

Kemenperin berharap dukungan dari seluruh pihak, termasuk pemerintah daerah, untuk memastikan proyek berjalan lancar.

“Kami berharap Satker Provinsi Sumut aktif memantau dan memberi fasilitasi agar kendala teknis maupun nonteknis bisa cepat diatasi,” tutup Putu. [in]

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
dpra