Minggu, 27 Juli 2025
Beranda / Ekonomi / Rupiah Melemah ke Rp16.315, Modal Asing Kabur Rp11 Triliun dalam Sepekan

Rupiah Melemah ke Rp16.315, Modal Asing Kabur Rp11 Triliun dalam Sepekan

Sabtu, 26 Juli 2025 20:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Ratnalia

Ilustrasi. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali mengalami tekanan pada akhir pekan ini. [Foto: net via deliktv]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali mengalami tekanan pada akhir pekan ini. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), pada Jumat (25/7/2025) pagi, rupiah dibuka di level Rp16.315 per dolar AS, melemah dibanding penutupan Kamis sebelumnya di posisi Rp16.280 per dolar AS.

Tekanan terhadap rupiah terjadi di tengah pelemahan indeks dolar AS (DXY) yang turun ke level 97,38 dan turunnya yield US Treasury 10 tahun ke 4,396%. Meski demikian, sentimen global belum cukup kuat menahan arus keluar modal asing dari Indonesia.

"Selama periode 21-24 Juli 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp11,30 triliun. Tekanan terutama berasal dari transaksi di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI)," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, dalam keterangan resminya yang diterima pada Sabtu (26/7/2025).

Adapun dari total dana keluar tersebut, tercatat net buy sebesar Rp0,10 triliun di pasar saham dan Rp2,10 triliun di pasar SBN, namun terjadi penjualan bersih Rp13,50 triliun di SRBI.

Meski arus keluar tercatat di minggu IV Juli, secara tahunan atau year to date (ytd) hingga 24 Juli 2025, investor asing masih mencatatkan pembelian bersih sebesar Rp59,52 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN). Namun, di sisi lain, terjadi net sell masing-masing sebesar Rp58,92 triliun di pasar saham dan Rp60,19 triliun di SRBI sepanjang 2025.

Yield SBN 10 tahun juga menunjukkan stabilitas, dengan penurunan tipis ke 6,49% pada Jumat pagi, dari sebelumnya 6,50% pada Kamis sore.

BI juga mencatat penurunan premi risiko Indonesia di pasar keuangan global. Credit Default Swap (CDS) Indonesia tenor 5 tahun turun ke 70,90 basis poin (bps) per 24 Juli 2025, dari 72,51 bps pada 18 Juli.

"Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas nilai tukar dan ketahanan eksternal ekonomi nasional," tegas Ramdan.

Situasi ini menunjukkan bahwa meskipun tekanan global masih membayangi, otoritas moneter tetap berkomitmen menjaga stabilitas pasar keuangan dalam negeri. [ra]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI