kip lhok
Beranda / Ekonomi / Teten Masduki Tekankan Pentingnya Edukasi dan Literasi Konsumen di Pasar Ekonomi Digital

Teten Masduki Tekankan Pentingnya Edukasi dan Literasi Konsumen di Pasar Ekonomi Digital

Senin, 09 September 2024 12:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengakui, ekonomi digital tumbuh sangat pesat, namun juga mengakibatkan persaingan yang semakin ketat dengan perusahaan besar dan platform e-commerce internasional. [Foto: dok. KemenKopUKM]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menekankan pentingnya edukasi dan literasi bagi konsumen di pasar ekonomi digital agar tidak tertipu dengan produk impor yang murah namun ternyata tidak berkualitas bagus.

"Konsumen kita di pasar online itu begitu mudah tergiur dengan produk impor karena harga murah. Sehingga, mereka banyak yang tertipu dengan kualitas produknya," ucap Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.

"Saya yakin bila konsumen kita terus diedukasi dan diliterasi dengan baik, akan meningkatkan pemasaran produk-produk lokal yang justru lebih berkualitas," ucap MenKopUKM.

Menteri Teten mengakui, ekonomi digital tumbuh sangat pesat, namun juga mengakibatkan persaingan yang semakin ketat dengan perusahaan besar dan platform e-commerce internasional. 

"Ini juga yang menimbulkan tantangan, terutama dalam praktik harga predatory," ucap Menteri Teten.

Bahkan, ujar MenKopUKM, dominasi produk impor di platform digital menjadi isu utama, dengan sekitar 90% barang yang dijual berasal dari impor. Ini mengurangi kesempatan bagi UMKM lokal untuk bersaing di pasar global.

"Kemudian, pemerintah berupaya melindungi UMKM melalui penerapan Permendag Nomor 31 Tahun 2023, yang bertujuan untuk memberikan perlindungan yang komprehensif bagi UMKM di era ekonomi digital," ujar Menteri Teten.

Bagi Menteri Teten, digitalisasi merupakan akselerator perkembangan usaha UMKM. MSME Empowerment Report pada 2022 mencatat digitalisasi telah memberikan manfaat besar bagi peningkatan kinerja usaha UMKM. 

"Penjualan meningkat rata-rata 84,2%, efektivitas operasional meningkat 73%, perluasan pasar mencapai 62,8%, dan efisiensi biaya 50,7%," kata Menteri Teten. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda