Beranda / Ekonomi / TikTok Shop Ditup di Indonesia, Ini Penjelasan Menparekraf

TikTok Shop Ditup di Indonesia, Ini Penjelasan Menparekraf

Senin, 09 Oktober 2023 11:30 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Cirebon - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menilai kebijakan pemerintah yang menutup fitur lokapasar pada platform TikTok Shop sebagai cara melindungi produk Indonesia dan menciptakan persaingan yang sehat.

"Pemerintah mendorong suatu regulasi yang memberdayakan UMKM. TikTok Shop ini dirasakan menjadi ancaman untuk produk-produk Indonesia," kata Sandiaga dikutip dari Antara, Senin (9/10/2023).

Ia menjelaskan sejatinya pemerintah selalu berpihak pada pelaku UMKM di Indonesia, karena terus memberikan ruang kepada mereka untuk mengembangkan produk sekaligus memperluas pemasaran baik itu secara konvensional maupun digital.

Dirinya menyebutkan para pelaku UMKM, khususnya yang bergerak di sektor ekonomi kreatif harus beradaptasi dengan perkembangan dunia digital.

Dalam menciptakan persaingan pasar yang sehat, maka disinilah pemerintah hadir dengan membuat kebijakan supaya produk UMKM dapat bersaing dan laku terjual.

"UMKM selama ini berjualan bisa tetap sesuai regulasi, tapi mementingkan produk-produk dalam negeri," ujarnya.

Tiktok menerima keputusan

Berdasarkan informasi yang ia terima, pihak TikTok sudah menjalin komunikasi dengan pemerintah terkait adanya regulasi yang berujung pada penutupan fitur lokapasar di platform tersebut.

"Kami sudah berhubungan dengan TikTok dan mereka akan mengikuti regulasi baru kita," tuturnya.

Menurut dia, semua stakeholder terkait akan memfasilitasi para pengguna fitur TikTok Shop untuk memberikan masukan sehingga keputusan yang diambil pemerintah tetap mementingkan keberlangsungan produk-produk UMKM asal Indonesia di dunia digital.

"Para TikTok Shopper yang selama ini berjualan, kita harapkan masukannya supaya kita setelah relaunching lagi dengan izin yang baru dan sesuai regulasinya, maka pemerintah akan memfasilitasi," ucap dia.

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda