Selasa, 22 April 2025
Beranda / Ekonomi / Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi USD 427,2 Miliar pada Februari 2025

Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi USD 427,2 Miliar pada Februari 2025

Senin, 21 April 2025 12:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Ratnalia

Ilustrasi utang Luar Negeri. [Foto: Meta Pos]


DIALEKSIS.COM | Aceh - Posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia mencatat penurunan pada Februari 2025. Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa posisi ULN Indonesia tercatat sebesar USD 427,2 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan posisi pada Januari 2025 sebesar USD 427,9 miliar.

“Secara tahunan, ULN Indonesia tumbuh 4,7% (yoy), melambat dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 5,3%,” kata Ramdan Denny Prakoso, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI dalam keterangan resmi, Senin (21/4/2025).

Penurunan ini dipengaruhi oleh perlambatan pertumbuhan ULN sektor publik dan kontraksi pertumbuhan ULN sektor swasta. Selain itu, penguatan nilai tukar dolar AS terhadap mayoritas mata uang global, termasuk rupiah, juga memengaruhi nilai ULN secara keseluruhan.

ULN Pemerintah Turun Tipis

Posisi ULN pemerintah pada Februari 2025 tercatat sebesar USD 204,7 miliar, sedikit lebih rendah dibandingkan Januari 2025 yang sebesar USD 204,8 miliar. Meski demikian, secara tahunan, ULN pemerintah tetap tumbuh 5,1% (yoy).

“Penurunan ini terutama disebabkan oleh perpindahan dana investor nonresiden dari SBN domestik ke instrumen investasi lain, di tengah masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global,” jelas Ramdan.

Ia menegaskan bahwa pemerintah tetap menjaga kredibilitas dalam pengelolaan ULN. “Pemerintah berkomitmen untuk memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga utang secara tepat waktu, serta mengelola ULN secara pruden dan terukur,” tegasnya.

ULN pemerintah masih dimanfaatkan untuk membiayai sektor-sektor prioritas, seperti Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial (22,6%), Administrasi Pemerintah dan Jaminan Sosial (17,8%), serta Jasa Pendidikan (16,6%).

ULN Swasta Kontraksi Lebih Dalam

Sementara itu, ULN swasta stabil di kisaran USD 194,8 miliar, namun masih menunjukkan kontraksi secara tahunan sebesar 1,6% (yoy), lebih dalam dibandingkan bulan sebelumnya yang minus 1,3%.

“Kontraksi ULN swasta bersumber dari dua kelompok, yaitu lembaga keuangan yang turun 2,2% dan perusahaan non-keuangan yang turun 1,5%,” ujar Ramdan.

Sektor terbesar penyumbang ULN swasta adalah Industri Pengolahan, Jasa Keuangan dan Asuransi, serta Pertambangan dan Pengadaan Energi, dengan total kontribusi mencapai 79,6%.

Struktur ULN Tetap Sehat

Bank Indonesia memastikan bahwa struktur ULN Indonesia tetap terkendali dan sehat. Hal ini tercermin dari penurunan rasio ULN terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) menjadi 30,2% pada Februari 2025 dari 30,3% di bulan sebelumnya.

“Dominasi ULN jangka panjang yang mencapai 84,7% juga menunjukkan pengelolaan yang hati-hati,” kata Ramdan. [ra]

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
dinsos
inspektorat
koperasi
disbudpar