Beranda / Feature / Alhudri - Alaidin Pembaharu dan Pemersatu

Alhudri - Alaidin Pembaharu dan Pemersatu

Kamis, 01 Agustus 2024 08:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Baga

DIALEKSIS.COM | Feature - Mereka disatukan dalam sebuah kepentingan untuk merebut BL 1 G. Pasangan ini disebut-sebut sebagai pasangan yang “kuat” dalam perhelatan Pilkada Aceh Tengah 2024.

Alhudri mantan Pj Bupati Gayo Lues mengandeng politikus ulung yang sudah dua prioede duduk di DPRA sebagai pasanganya dalam perhelatan akbar pesta demokrasi ini. 

Pilihan Alhudri berpasangan dengan Alaidin Abu Abas, dinilai banyak pihak sebagai pilihan yang tepat, karena menjadi ikon pemersatu dan pembaharu pembangunan di Aceh Tengah. Pasangan ini terlahir dari keinginan rakyat.

Alhudri merupakan putra asli Gayo dia menggandeng Alaidin yang walau lahir, dibesarkan dan berkarir politik dari Aceh Tengah, namun orang tuanya berasal dari kawasan Aceh Pesisir. Perpaduan dua kekuatan asal ini menjadi pilar yang berharga dalam membangun Aceh Tengah.

Pasangan ini mendapat dukungan penuh dari partai pengusung. Menurut Sertalia, salah seorang timnya pasangan ini, partai pengusung itu terdiri dari Partai Demokrat (2 kursi), PDIP (2 kursi), PAN (1 kursi), Hanura (1 kursi), Partai Ummat (1 kursi) dan ditambah dengan kekuatan besar Partai Nasdem (5 kursi).

Pasangan ini sudah teruji dalam karya nyata. Hudri sudah matang dalam urusan birokrasi, mulai dari level rendah hingga menjabat kepala Dinas di Aceh, serta dua kali dipercayakan menjabat sebagai PJ Bupati. sementara Alaidin sudah mengecap dunia politik dan menjadi pelakunya selama dua priode di DPRA.

Inilah sekilas gambaran apa yang sudah dilakukan kedua tokoh yang berbeda. Alhudri lahir di Takengon pada 22 November 1968. Ia merupakan putra sulung dari 3 bersaudara buah hati pasangan H. Almusanna dan Hj. Maryam Hasan.


Hudri juga merupakan salah seorang keturunan Reje Baluntara Kampung Toweren Kecamatan Lut Tawar. 


Calon Bupati ini menyelesaikan pendidikan SDN 6 Takengon pada 1981, SMPN 1 Takengon pada 1984 dan SMAN 1 Takengon pada 1987. Pada tahun 1990, ia diterima sebagai PNS dengan golongan II A. Ia diberi kesempatan untuk belajar ke Banda Aceh dan diterima di D III APDN (1991). Gelar Magister diraihnya dari Unsyiah pada tahun 2003.


Usai meraih gelar S1 dari IIP Jakarta pada 1997, ia mula-mula menduduki jabatan struktural di jajaran Pemerintah Aceh Tengah pada tahun 1999 sebagai Sekretaris di Kecamatan Kota Takengon. 


Pada tahun 2002, ia diangkat menjadi Kasi Informasi dan Komunikasi di Kantor Camat Syiah Utama (kini Kabupaten Bener Meriah). Lima bulan kemudian, dia diangkat menjadi Camat Syiah Utama .

Ia juga pernah menjadi Camat Wih Pesam.

Kemudian dia dipercayakan menjadi Kepala Kantor Satuan Polisi Pamong Praja pada tahun 2004. Camat Lut Tawar pada tahun 2005. Kepala Dinas Pendapatan pada tahun 2007.


Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana pada tahun 2008; dan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Kampung pada tahun 2010.

Ia sempat menjadi staf ahli Bidang Pemerintahan di Setdakab Aceh Tengah dan kemudian diangkat oleh Gubernur Aceh Zaini Abdullah menjadi Kepala Satpol PP dan WH Provinsi Aceh.

Kemudian menjadi Kepala Dinas Sosial Aceh. 


Pada 25 Oktober 2016, ia diangkat menjadi pelaksana tugas Bupati Aceh Tengah. Kemudian dia dilantik menjadi Kepala Dinas Pendidikan Aceh hingga Mei 2024. Dia juga dipercayakan menjadi Pj Bupati Gayo Lues sejak 2023 hingga saat dia mengundurkan diri.

Hudri dari perkawinanya dengan Malawani, dikarunia Tuhan tiga generasi penerus, Satria Baluntara, Ridho Syahputra dan Andi Pahlevi.

Sementara Ir. H. Alaidin Abu Abbas, MM merupakan sosok politikus Demokrat. Dia sudah dua priode berturut- turut duduk di DPRA ini, dalam Pileg 2024 ini dia tidak lagi bertengger di Jalan Muhammad Daud Beureueh, Kuta Alam Banda Aceh. 


Alaidin Abu Abbas, dilahirkan di Uning, Takengon, pada 12 September 1966. Lulusan S2 Magister Manajemen Universitas Syah Kuala, Banda Aceh 2015 ini, menghabiskan masa kecilnya di Aceh Tengah.

Dia menyelesaikan SDN Bies Penantanan, Aceh Tengah tahun 1977, kemudian SMPN Pegasing, Aceh Tengah, tahun 1982, baru kemudian dia melanjutkan SMA Adidarma, Banda Aceh, lulus 1985 dan Fakultas Pertanian Iskandar Muda, tahun 19944, dan meraih magister di USK.

Sebelum terjun kedunia politik dia menekuni pekerjaan sebagai Direktur PT. Aceh Moda Tailor, Tahun 2000 s/d 2013. Kemudian mengadu peruntungan bertarung di level DPRA, dia terpilih menjadi anggota dewan sejak tahun 2014 sampai dengan sekarang 2024 sebagai kader Demokrat.

Sebagai anggota DPRA dia sudah mengikuti berbagai kursus untuk menambah kualitas diri sebagai politikus sejati. Karyanya juga dalam mendengarkan aspirasi masyarakat sudah terbilang banyak dilakukanya.

Kini Alaidin Abu Abbas bersanding bersdama Al Hudri dalam memperebutkan tampuk pimpinan di negeri penghasil kopi arabika, Aceh Tengah. Mereka diharapkan menjadi orang pembaharu dalam memperbaiki tatanan Aceh Tengah dan menjadi pemersatu.

Menjelang dilaksanakan pendaftaran resmi Calon Bupati dan Wakil Bupati Aceh Tengah, pasangan ini disebut-sebut sebagai kandidat “kuat” berpeluang merebut kursi kekuasaan di sentral Aceh dengan panorama Danau Lut Tawar yang dikelilingi perbukitan. ** Baga

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda