Beranda / Feature / Debat Pilkada Ricuh Jadi Hiasan Negeri

Debat Pilkada Ricuh Jadi Hiasan Negeri

Rabu, 20 November 2024 08:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Bahtiar Gayo
Suasana ricuh dalam debat terahir Pilkada Gubernur Aceh. (Foto Naufal Azmi/ Dialeksis.com)

DIALEKSIS.COM | Feature- Satu persatu kericuhan dalam debat Pilkada serentak di Pertiwi bermunculan ke permukaan. Bahkan ada yang saling lempar batu, ada benturan fisik. Sebuah catatan sejarah dalam pesta demokrasi.

Diberbagai penjuru negeri kericuhan saat digelarnya debat kandidat menghiasi negeri. Lihatlah sejumlah daftar keruicuhan saat debat Pilkada.

Tidak ketinggalan di bumi paling ujung barat Pertiwi,negeri yang didera amukan konflik ini juga menoreh sejarah kelam Pilkada pada 2024.

Debat terahir kandidat Calon Gubernur di Hotel The Pade, Banda Aceh, Selasa (19/11/2024) malam berlangsung ricuh. Pendukung nomor urut 02, Muzakir Manaf-Fadhlullah, naik ke atas panggung dan membuat debat terpaksa dihentikan.

Pemicunya pasangan nomor urut 01, Bustami Hamzah-M. Fadhil Rahmi, menggunakan alat bantu komunikasi saat debat berlangsung. Menurut Abu Razak, tim pasangan nomor urut 2, informasi yang mereka terima, alat bantu itu ada perekam.

Sementara calon gubernur nomor urut 01, Bustami Hamzah, membantah tuduhan itu. Menurutnya, alat di kerah bajunya adalah clip on, microphone yang berfungsi sebagai penangkap dan penjernih suara untuk dokumentasi internal.

Kericuhan di Penjuru Pertiwi

Kericuhan terjadi bukan hanya di Aceh. Debat publik Calon Bupati Kabupaten OKU yang digelar di The Zuri Hotel Palembang, Minggu (17/11/2024) juga diwarnai kegaduhan.

Demikian dengan debat kedua Pemilihan Bupati (Pilbup) Bungo, Jambi, pada Sabtu (16/11/2024) malam. Kericuhanya meneteskan darah, saling dorong dan adanya lemparan batu, 4 orang terluka.

Sebelumnya juga terjadi kericuhan mencapai 15 daerah di Bumi Pertiwi. Sebuah pesta demokrasi yang melatih pertiwi untuk dewasa.

Menurut Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Mochammad Afifuddin, pelaksanaan debat pemilihan kepala daerah atau Pilkada 2024 secara persentase lebih banyak yang kondusif daripada ricuh.

“Secara persentase lebih banyak yang kondusif ketimbang yang katakanlah ada dalam tanda kutip kericuhan atau hal-hal yang tidak diinginkan salah satu paslon ini,” kata Afifuddin saat ditemui awak media di kawasan Batu, Malang, Jawa Timur, Sabtu, 9 November 2024.

Memang, kendati secara persentase menurut KPU lebih banyak debat Pilkada yang kondusif, namun menurut catatan Tempo, ada 15 debat Pilkada 2024 yang diwarnai keributan.

Teranyar misalnya, debat Pilkada Sumatra Utara atau Sumut dan debat Pilkada Sulawesi Selatan atau Sulsel, kedua debat pemilihan gubernur alias Pilgub ini sampai memicu aksi dugaan kekerasan hingga bentrok antar pendukung paslon.

Pertama, debat kedua Pilkada Sumut. Pasangan calon (paslon) nomor urut 1 Bobby Nasution-Surya dan nomor urut 2 Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala justru saling sindir dan ungkit kesalahan.

Salin sindir pada debat 6 November 2024 ini menjadi pemicu. Para pendudkung kandidat saling ejek lewat yel-yel. Kericuhan pun terjadi saat jeda debat hingga berlanjut di luar arena debat.

Dugaan aksi kekerasan sempat terjadi saat kandidat dan pendukung membubarkan diri dari lokasi. Juru Bicara Edy-Hasan, Sutrisno Pangaribuan, mengatakan wajah Edy dilempar botol air mineral oleh pendukung Bobby-Surya.

Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Bobby-Surya, Hinca Pandjaitan, mengatakan mobil Bobby juga terkena lemparan batu. Namun, pihaknya tidak mengetahui siapa atau pihak mana yang melakukannya.

Debat perdana dan kedua Pilkada Sulsel, yang digelar di Hotel Four Poin by Sheraton, Makassar pada Senin malam, 28 Oktober 2024 juga diwarnai kericuhan. Peristiwa bermula saat pasangan nomor urut 1, Mohammad Ramdhan Pomanto-Ashar Arsyad, tiba di lokasi debat.

Massa pendukung paslon nomor urut 2, Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi, yang sejak awal memadati halaman hotel, menyoraki kedatangan pendukung lainya. Hal ini memicu ketegangan antarpendukung hingga sempat terjadi adu mulut hingga nyaris adu fisik.

Kericuhan kembali terjadi debat kedua diselenggarakan Ahad, 10 November 2024. Kedua kubu pendukung terlibat saling lempar batu di depan lokasi kegiatan digelarnya debat.

Debat Pilkada Pekalongan yang digelar di Hotel Patra Jasa Semarang pada Sabtu malam, 9 November 2024 juga diwarnai ricuh dan bahkan terjadi pemukulan di luar ruang acara. Kericuhan itu berbuntut adanya pelaporan ke Polda Jawa Tengah.

Adapun kericuhan terjadi saat rombongan tim paslon 2, Riswadi-Mokhammad Amin, datang ke acara debat. Di jalan menuju lokasi yang semestinya steril, berkerumun massa pendukung paslon 1, Fadia Arafiq-Sukirman.

Awalnya mereka beradu yelyel. Kemudian, ketegangan terjadi lantaran kedua massa paslon saling dorong. Kejadian inilah yang membuat anak Amin yang merupakan seorang perempuan terkena pukulan.

Debat Pilkada Tapanuli Tengah (Tapteng) yang digelar di Hotel Pia Pandan, Sabtu malam juga ricuh. Pria diduga pengawal pribadi (walpri) calon Bupati Tapteng nomor urut 2 Masinton Pasaribu, disebut sempat mengeluarkan pistol saat kericuhan tersebut.

Berdasarkan video beredar, terlihat ada keributan di barisan pendukung. Saat itu, dua paslon debat dan wakilnya sudah berada di atas podium. Dalam video itu terlihat ada seorang pria berbaju hitam yang berdiri di depan panggung.

Pria itu terlihat memegang sesuatu benda di dekat pinggangnya sambil melihat ke arah pendukung yang tengah ribut. Tak lama, seorang personel polisi mendekati pria berbaju hitam yang diduga pengawal pribadi Masinton tersebut.

Di Ibukota Jakarta juga diwarnai kericuhan. Debat kedua Pilkada Jakarta yang digelar di kawasan Ancol pada Ahad malam, 27 Oktober 2024. Massa pendukung Pramono Anung-Rano Karno memprotes pendukung Ridwan Kamil-Suswono yang membawa alat peraga kampanye (APK) ke dalam ruang debat. Padahal, telah terdapat aturan yang melarang hal itu.

Sementara itu debat Pilkada Bojonegoro adalah debat yang gagal. Debat Pilkada Bojonegoro telah dua kali gagal.

Pasangan nomor urut 1 Teguh Haryono-Farida Hidayati dan paslon nomor 2 Setyo Wahono-Nurul Azizah berbeda pandangan terhadap format debat di berita acara (BA) 312, yang sudah disepakati dan ditandatangani sebelumnya pada 24 September 2024.

Sesuai BA tersebut, debat pertama pada 19 Oktober 2024 berlangsung ricuh dan dihentikan KPU Bojonegoro. Kemudian debat publik kedua yang dijadwalkan 1 November 2024 gagal terlaksana karena belum ada kesepakatan dari kedua paslon.

Demikian dengan debat Pilkada Lombok Tengah, diwarnai ricuh antara pendukung pasangan Calon Nomor Urut 2, Pathul Bahri-Nursiah dengan pendukung Pasangan Nomor Urut 3, Fuaddi-Leggewarman pada Rabu, 6 November 2024.

Keributan bermula ketika pendukung masing-masing paslon diberi kesempatan oleh moderator untuk memberikan apresiasi kepada setiap calon. Namun, salah satu pendukung nomor dua dan tiga saling dorong dan menimbulkan keributan.

Debat kedua Pilkada Blitar? Debat kedua Pilka Blitar yang diselenggarakan di Kampung Coklat, Senin malam, 4 November 2024 juga berlangsung ricuh.

Keributan dipicu ketika pasangan calon nomor urut 02 yang diusung PKB bersama partai koalisi, Rini Syarifah-Abdul Ghoni (RINDU) tengah menyampaikan visi-misi mereka.

Pasangan RINDU mendapat kritik dari sejumlah pihak yang menuding mereka membawa catatan tambahan dalam debat. Kondisi ini memicu keributan di antara pendukung, yang kemudian berujung pada protes keras dari tim RINDU.

Debat Pilkada Batang yang diselenggarakan Jumat, 25 Oktober 2024. di Hotel Dewi Ratih diwarnai kericuhan, Ricuh bermula dari aksi saling sindir dan yel-yel yang kemudian merembet menjadi aksi dorong-dorongan.

Awalnya debat antara paslon Fauzi Fallas “ Ahmad Ridwan dan Faiz Kurniawan “ Suyono itu berlangsung lancar. Namun di penghujung acara, terjadi ketegangan diantara pendukung pasangan calon yang membuat suasana menjadi memanas.

Aksi saling sindir yang semula hanya berupa kata-kata, akhirnya merembet menjadi ketegangan fisik dan membuat suasana semakin riuh. Aparat keamanan bergerak sigap dengan berupaya meredakan situasi sebelum terjadi bentrokan lebih jauh. Beberapa orang yang terlibat dalam kericuhan ini dipaksa keluar dari arena debat.

Debat Pilkada Batubara yang diselenggarakan pada Selasa malam, 29 Oktober 2024 juga berakhir ricuh. Debat perdana di Hotel Grand Aston City Hall Medan itu awalnya berjalan lancar. Namun, kemudian terjadi ricuh di antara pendukung Paslon nomor urut 01 Darwis-Oky, dan Paslon nomor urut 03 Zahir-Aslam.

Situasi memanas saat masing-masing tim pendukung mulai saling bersitegang di dalam arena debat. Bahkan, ada yang terlibat kejar-kejaran hingga adu mulut. Aparat keamanan segera turun tangan, sembari memberikan imbauan tegas kepada kedua kubu untuk mengendalikan emosi.

Debat perdana Pilkada Musi Rawas Utara (Muratara) Sumsel, pada Selasa malam, 29 Oktober 2024, sempat diwarnai ketegangan sebelum acara dimulai. Kericuhan terjadi di luar pintu masuk lokasi debat, diduga akibat kesalahpahaman antar pendukung ketiga paslon. Polisi sampai melepaskan tembakan peringatan.

Ketegangan yang melibatkan pendukung paslon nomor urut 1 Syarif Hidayat-Gusti Rohmani, paslon nomor urut 2 Devi Suhartoni-Junius Wahyudi, dan paslon nomor urut 3 Firsa Lakoni-Efriyansyah terjadi sekitar pukul 19.00 WIB di lobi utama Hotel Novotel.

Polisi yang bertugas segera turun tangan untuk mengamankan situasi dengan menembakkan peringatan ke udara guna membubarkan massa yang semakin memanas. Kapolres Muratara, AKBP Koko Arianto Wardani, membenarkan adanya insiden ini.

Debat Pilkada Situbondo, Jumat, 25 Oktober 2024. Pemicunya lantaran pertanyaan tentang komitmen antikorupsi dari pasangan calon nomor urut 1 Rio Wahyu Prayogo-Ulfiah ke paslon nomor urut 2 Karna Suswandi-Khoirani.

Rio bertanya kepada Karna yang menjanjikan pemerintahan bersih bagi Situbondo. Hal itu bertentangan dengan status hukum Karna sebagai tersangka Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK.

Karna menilai pertanyaan yang dilontarkan Rio keluar dari konteks tema debat dan sempat meminta kejelasan kepada moderator. Setelah diberikan izin menjawab, Karna menyebut status tersangkanya masih dalam tahap praduga tak bersalah dan menyatakan dirinya sedang mengajukan praperadilan untuk membatalkan status itu.

Seusai Karna menyampaikan jawabannya, Rio diberikan kesempatan menanggapi. Namun, tensi meningkat saat beberapa pendukung Karna-Khoirani yang berada di studio mulai berteriak, mengganggu jalannya debat.

Situasi yang tak terkendali membuat kru JTV dan penyelenggara pilkada turun tangan. Mereka memutuskan langsung mengalihkan segmen kelima atau sesi penutup lantaran kondisi yang makin tak kondusif.

Debat Pilkada Cimahi lain lagi. Debat pertama Pilkada Cimahi yang diselenggarakan di Auditorium Universitas Jendral Ahmad Yani (Unjani) pada Ahad, 27 Oktober 2024 diwarnai aksi protes yang dilakukan oleh pasangan calon nomor urut 1 Dikdik-Bagja.

Dikdik meminta pendukung yang hadir menggunakan atribut kampanye untuk keluar. Pasalnya, debat publik tersebut dilaksanakan di lembaga pendidikan.

Buntutnya, sejumlah pendukung pasangan calon 1 ingin merangsek masuk ke podium debat dan intrupsi, karena menilai KPU Cimahi gagal melaksanakan aturan kampanye. Pasalnya, pendukung pasangan calon lain, nomor utut 2 dan 3 menggunakan atribut kampanye di lingkungan pendidikan atau Kampus Unjani.

Debat Pilkada Purbalingga, Sabtu, 2 November 2024 malam juga berlangsung panas. Bahkan terjadi adu fisik antara pendukung dua paslon nomor urut 1 Dyah Hayuning Pratiwi-Mahendra dan paslon nomor urut 2, Fahmi Muhammad Hanif-Dimas Prasetyahani (Fahmi-Dimas).

Panitia ahirnya menghentikan sementara debat. Sekitar 400 pendukung dari masing-masing paslon riuh saat jagoan mereka menyampaikan visi dan misi.

 Mereka bersorak maupun menyoraki seusai masing-masing kandidat dukung memberi jawaban. Hingga akhirnya, di menit ke-130, terjadi ketegangan dan kontak fisik antara massa pendukung.

Debat kedua Pilkada Bone Bolango, Jumat malam, 8 November 2024 nyaris ricuh. Ketegangan dipicu ketersinggungan antara pendukung pasangan nomor urut 3 Ismet Mile-Risman Tolingguhu dan pasangan nomor urut 4 Ishak Ntoma-Usman Hulopi

Soal gagalnya pelaksanaan debat terjadi di Aceh, dalam debat ketiga Paslon Gubernur Aceh. Padahal tema debat ini sangat menarik bagaimana menentukan masa depan Aceh.

Menurut Agusni AH, Ketua KIP Aceh, tema ini disepakati dalam rapat koordinasi dengan tim perumus, partai politik pengusung, dan perwakilan pasangan calon.

Dari hasil koordinasi topik debat ketiga ada dua tema yang disepakati, pertama “Mewujudkan Aceh Maju” yang ruang lingkupnya adalah sinkronisasi pembangunan, pariwisata halal, peran dan pemuda dalam pembangunan.

Kemudian tema kedua adalah “Merawat dan Menjaga Perdamaian Aceh” yang mencakup integrasi, keamanan, dan perdamaian.

Agusni mengungkap, pemilihan tema debat publik ketiga ini bertujuan menyerasikan pelaksanaan pembangunan daerah, baik tingkat kabupaten/kota maupun provinsi dengan pembangunan nasional.

“Tema debat ini merupakan bentuk kolaborasi antara visi, misi, dan program pasangan calon dengan RPJPM,” ujarnya.

Namun debat ketiga ini tidak berlangsung mulus, debat terpaksa dibubarkan. Ada catatan kelam dalam pesta demokrasi di negeri bersyariat ini. Di berbagai penjuru Pertiwi ada kericuhan dalam pesta demokrasi. Sebuah pengorbanan yang mahal untuk tatanan demokrasi. *** Bahtiar Gayo


Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda