kip lhok
Beranda / Feature / Gedung Menjulang Ke Angkasa, BSI Rangsang Pertumbuhan Ekonomi Aceh

Gedung Menjulang Ke Angkasa, BSI Rangsang Pertumbuhan Ekonomi Aceh

Jum`at, 15 Maret 2024 09:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Baga

Landmark BSI Aceh. Foto: for Dialeksis.com


DIALEKSIS.COM| Feature - Sejak mengepakan sayapnya di Bumi Aceh, Bank Syariah Indonesia terus berpacu memberikan yang terbaik untuk rakyat di ujung Barat Pulau Sumatera ini. Kerja keras itu perlahan-lahan, namun pasti sudah membuahkan hasil.

Kini di Serambi Mekkah bakal menjulang keangkasa sebuah bangunan yang tertinggi di ujung Barat Pulau Swarnadwipa ini, gedung itu merupakan gedung landmark Bank Syariah Indonesia (BSI) Aceh.

Direncanakan dalam suasana Ramadhan 1445 H, soft launching akan diselengarakan pada 18 Maret 2024 dan pada ahir bulan ini akan dilaksanakan grand launching yang dijadwalkan bakal dilakukan Menteri BUMN, Erick Thohir.

“Grand launching ditargetkan akhir Maret 2024, kita lagi cari waktu Pak Menteri (Erick Thohir), jika pun Pak Menteri tidak bisa akhir Maret, maka akan kita geser setelah lebaran,” ungkap Wisnu Sunandar, Regional CEO BSI Aceh

Gedung megah menjulang ke angkasa ini berada di Jalan Tgk. H. M. Daud Beureueh, Kota Banda Aceh. Bukan hanya soal gedung tertinggi untuk saat ini yang bakal membuat BSI menjadi perhatian publik, namun kinerja satuanya pada tahun lalu juga harus diacungkan jempol.

Tidaklah berlebihan hasil kinerja itu, secara serentak seluruh Indonesia, personil yang bertugas di BSI melakukan sujud syukur.

Dari catatan yang berhasil Dialeksis.com rangkum, BSI Aceh telah menyalurkan sebesar Rp3,5 triliun untuk program pembiayaan KUR kepada 51.734 pelaku usaha pada tahun 2023. Lebih besar dari target yang hanya dalam kisaran Rp 3 triliun.

Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen BSI untuk mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Aceh, dan untuk lebih berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi Aceh.

Seperti diketahui, program pembiayaan KUR bertujuan untuk memberikan pilihan pembiayaan yang terjangkau bagi UMKM dalam mengembangkan usaha, menciptakan lapangan kerja, dan merangsang pembangunan ekonomi. 

Dengan berpartisipasi dalam program pembiayaan ini, BSI Aceh secara aktif memfasilitasi inklusi keuangan dan memberdayakan pengusaha lokal untuk mewujudkan potensinya.

“Sejalan dengan misi kami untuk mendukung perekonomian daerah dan menumbuhkan kewirausahaan, BSI Aceh terus memberikan kontirbusinya untuk pengembangan UMKM di Aceh dengan menyalurkan pembiayaan KUR sebesar Rp3,5 triliun pada tahun 2023,” sebut Wisnu Sunandar, Regional CEO BSI Aceh, dalam sebuah keteranganya kepada media.

“Kami sangat yakin bahwa inisiatif ini akan memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian masyarakat, dan perkembangan UMKM di Aceh,” ujarnya.

Wisnu mengakui, BSI Aceh berkomitmen untuk selalu menyediakan solusi keuangan inovatif, layanan pelanggan yang optimal, dan keterlibatan komunitas yang kuat. 

Tidaklah berlebihan, pengalaman dan keahlian bank yang luas dalam pembiayaan UMKM menempatkannya sebagai mitra terpercaya bagi wirausahawan yang mencari peluang untuk ekspansi bisnis.

Alokasi pembiayaan BSI Aceh sebesar Rp3,5 triliun untuk program pembiayaan KUR pada tahun 2023 mencerminkan komitmen bank dalam mendukung visi pemerintah dalam meningkatkan akses pembiayaan bagi UMKM. 

“Dengan memberikan pinjaman terjangkau dengan persyaratan yang mudah, BSI Aceh bertujuan untuk memberdayakan bisnis lokal dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Aceh secara keseluruhan,” sebut Wisnu.

BSI Aceh fokus dalam memastikan proses pengajuan pembiayaan bagi UMKM, mudah, lancar dan efisien, sehingga pengusaha dapat memperoleh modal yang diperlukan secara tepat waktu. Kehadiran BSI sangat signifikan mendorong pembangunan ekonomi di Aceh. 

Hal ini terlihat dari realisasi penyaluran pembiayaan KUR sebesar 3,5 Triliun (117 %), lebih besar dari target alokasi yang diberikan kepada BSI Aceh sebesar 3 Triliun di tahun 2023. 

BSI Aceh hadir untuk memberdayakan bisnis lokal, mengembangkan kewirausahaan, dan berkontribusi terhadap kemakmuran Aceh. Dari Aceh untuk Indonesia.

Sujud Syukur

Mengapa pegawai BSI seluruh Indonesia melakukan sujud Syukur pada ahir tahun 2023? Merapatkan kening ke bumi sebagai hamba, menandakan pegawai BSI mengucapkan rasa terima kasih kepada sang maha segala-galanya.

BSI telah diberikan yang kuasa pegawai yang memiliki dedikasi, memilkiki pelanggan setia, dan dukungan dari seluruh stakeholder atas keberhasilan kinerja mereka di tahun 2023.Sujud merefleksikan pencapaian dan tonggak sejarah yang dicapai. 

Tentunya sujud Syukur itu juga dilakukan oleh pegawai BSI di seluruh Aceh. Menurut Wisnu, dalam sujud syukur ini BSI ingin mengungkapkan rasa terima kasihnya dan memberikan apresiasi atas kontribusi tak ternilai yang diberikan oleh setiap individu terhadap pertumbuhan dan kesejahteraan perusahaan yang berkelanjutan.

“Terimakasih atas kerja keras seluruh pegawai dan juga dukungan penuh dari seluruh stakeholder”, ungkap Wisnu. Namun mereka tidak “terbuai” dengan keberhasilan tahun lalu. Namun harus lebih lahi ditahun mendatang.

BSI berkomitmen untuk terus mengajak seluruh pegawai memiliki prestasi yang hebat, dan terus memberikan pelayanan terbaiknya kepada seluruh masyarakat Aceh. 

“Besar harapan kami, BSI Aceh dapat menjadi inspirasi bagi industri keuangan syariah yang ada di seluruh Indonesia. Dari Aceh Untuk Indonesia,” ucap Wisnu yang berharap dan akan terus berkarya ditahun ini capaianya akan lebih baik.

Laba Bersih

Ada kabar gembira dari BSI Tbk, membukukan laba bersih Rp5,7 triliun tumbuh 33,88 persen pada 2023 secara tahunan (yoy).

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengungkap, kontributor utama penopang kinerja positif BSI di antaranya adalah pembiayaan, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dan dana murah yang tumbuh dua digit, respon strategi yang tepat serta model bisnis yang fleksibel dan terdigitalisasi.

“Alhamdulillah, di tengah situasi perekonomian global yang penuh ketidakpastian, BSI kembali membuktikan diri berhasil mencetak kinerja yang sangat baik," kata Hery saat paparan kinerja BSI di Jakarta, Kamis, lalu.

Sepanjang 2023, BSI mencatat jumlah pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp240,32 Triliun atau tumbuh 15,70 persen yoy dengan kualitas pembiayaan (NPF) gross membaik pada posisi 2,08 persen.

Komposisi pembiayaan yang disalurkan didominasi oleh segmen konsumer (54,32 persen), wholesale (28,09 persen) dan retail (17,58 persen).

"Tingginya penyaluran pembiayaan di segmen berkelanjutan juga menunjukkan komitmen dan konsistensi BSI terhadap segmen tersebut," terang Hery.

Hingga Desember 2023, pembiayaan berkelanjutan di BSI mencapai Rp57,7 triliun yang didominasi sektor UMKM sebesar Rp45,4 triliun, disusul sustainable agriculture Rp4,8 triliun, eco-efficient product Rp5,8 triliun, energi terbarukan Rp1,1 triliun dan proyek eco-green Rp549,6 miliar.

Lebih lanjut, Hery memaparkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) BSI hingga Desember 2023 mencapai Rp293,77 triliun, tumbuh 12,35 persen yoy.

"Dari jumlah tersebut, komposisi tabungan yang merupakan dana murah mencapai Rp124,73 triliun atau 40 persen dari keseluruhan DPK," jelasnya.

Di Aceh kini akan ada bangunan yang menjulang ke angkasa, dimana nantinya akan dipergunakan untuk aktivitas pegawai BSI dalam memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat Aceh. 

Para pegawai BSI bertekad, mereka bukan hanya memiliki gedung yang menjulang tinggi, namun mampu membantu masyarakat Aceh dalam “menggetarkan” pertumbuhan ekonomi. ** Bahtiar Gayo

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda