kip lhok
Beranda / Feature / Ketika Wartawan Aceh Uji Adrenalin di Arung Jeram Lukup Badak

Ketika Wartawan Aceh Uji Adrenalin di Arung Jeram Lukup Badak

Selasa, 06 April 2021 11:30 WIB

Font: Ukuran: - +


Cuaca di kota dingin Takengon masih kurang bersahabat, matahari terlihat malu menampakan diri, walau jam menunjukan pukul 10.40 WIB. Suhu udara tertulis angka 22 derajat Celsius. Namun, para wartawan dari ibukota provinsi Aceh sudah menyiapkan pakaian untuk turun ke sungai.

Mereka akan menguji dingin dan asiknya mengarungi sungai Pesagan, menguji adrenalin di arung Jeram, Lukup Badak, Pegasing Aceh Tengah.

Rombongan wartawan dalam rangka Media Gathering PLN Aceh,mengunjungi pembangkit listrik PLTA Peusangan, menyempatkan diri merasakan dinginya air bersumber dari Danau Lut Tawar ini.

Terlihat para wartawan muda di Aceh ini siap terjun ke sungai. Namun wartawan gaek seperti Nasir Nurdin, Azhari Bahrul lebih dikenal dengan sapaan Ayi, Zafrullah, Nasir SCTV- Indosiar dan beberapa lagi wartawan terbilang senior, lebih memilih menyeruput kopi di lokasi wisata Arung Jeram Lukup Badak.

“Duh udah tua nih, nanti jadi urusan, apalagi Takengon dingin, saya lebih memilih menikmati kopi dan makanan di lokasi wisata itu,” sebut Nasir Nurdin salah seorang wartawan senior, ketika Dialeksis bertanya kenapa tidak turun, untuk menguji adrenalin.

Demikian dengan Nasir yang sudah lama bersahabat dengan handycam, dia lebih menikmati suasana arung jeram dengan merasakan tenggorokan dialiri kopi pahit arabika Gayo, sambil sesekali mengepulkan asap tembaku. Nasir lebih memilih mendokumentasikan keadaan.

Namun bagi wartawan muda di Aceh seperti Ilyas (Antero), Mulyadi (Acehtrend) Raza (layar berita) terlihat semangat mengenakan baju pelampung untuk terjun mengarungi sungai Pesangan.


“Rugi datang ke sini, bila tidak merasakan nikmatnya arus sungai Pesangan. Lokasinya indah, arusnya juga tidak terlalu deras,” sebut Ilyas.

Rombongan wartawan Aceh ini senantiasa dipandu dengan setia oleh Mukhtar Juned atau lebih dikenal dengan sapaan MJ. Asisten Manager Manajemen Stakeholder PLN unit Induk wilayah Aceh memang sudah dikenal dekat dengan wartawan. Demikian dengan T. Bahrul Halid, Manager Komunikasi PLN unit Aceh yang mendampingi perjalanan wartawan di Banda selama dua hari di Takengon.

“Ama (bapak Bahasa Gayo) apa enggak ikut turun arung Jeram,” tanya MJ kepada Dialeksis. Sebenarnya kegiatan ini adalah bahagian dari hobi penulis, namun karena alam Takengon selama beberapa hari ini kurang bersahabat, mempengaruhi kondisi fisik, niat untuk “mandi” sambil mengayuh terpaksa ditunda.

“Asik banget, awalnya memang memacu detak jantung semakin cepat, apalagi belum pernah mengikuti arung jeram, namun setelah mulai berjalan, rasa asik itu muncul, dingin yang mengasikan,” sebut Ilyas wartawan muda yang ikut arung Jeram ini.

26 wartawan dari Banda Aceh memiliki agenda media ghatering PLN Aceh, untuk meninjau langsung proyek pembangkit listrik PLTA Peusangan 1 dan 2 di Silih Nara, Angkup Aceh Tengah. PLTA ini bila nanti sudah difungsikan akan menghasilkan daya 88 MW.

Karena jadwal ke PLTA Puesangan usai siang, para wartawan yang datang dari Kuta Raja ini memanfaatkan sedikit waktu untuk mengarungi sungai Pesangan. Sungai yang menjadi sumber air PLTA Peusangan, Irigasi Pante Lhong di Biruen, serta direncanakan menjadi sumber pembangkit listrik PLTA Peusangan 3 dan 4 untuk wilayah Bener Meriah.

Walau cuaca di kota Takengon terasa dingin, apalagi ditambah dengan hembusan angin, lokasi arung Jeram bukan hanya menyuguhkan nuansa damai. Namun menciptakan kesan yang indah bagi para pemburu berita, dimana selama ini mereka disibukan dengan urusan informasi.

Arung Jeram Lukup Badak merupakan salah satu destinasi wisata di Takengon, Aceh Tengah diantara puluhan destinasi wisata lainya. Para wartawan media gathering PLN Aceh sudah merasakan nikmat dan asiknya mengarungi sungai Pesangan. (Bahtiar Gayo)


Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda