kip lhok
Beranda / Feature / Kisah Cinta Pengantin Rohingya di Bumi Pengungsian

Kisah Cinta Pengantin Rohingya di Bumi Pengungsian

Senin, 20 Mei 2024 08:30 WIB

Font: Ukuran: - +


Suasana pernikahan dua pasangan etnis Rohingya yakni Zainalullah (25) menikah dengan Azizah (18), dan Zahed Husen (20) dengan Rudiyas (18), Jumat (17/5/2024) malam, di kamp pengungsian Kompleks Kantor Bupati Aceh Barat. Foto: serambinews.com


DIALEKSIS.COM | Aceh Barat - Cinta mekar di pengungsian. Dua pasangan muda-mudi Rohingya mengikrarkan janji suci di kamp pengungsian Kantor Bupati Aceh Barat, Kota Meulaboh, Jumat 17 Mei 2024 malam. Prosesi sederhana itu disaksikan puluhan warga setempat yang terharu.

Zainalullah (25) dan Azizah (18) adalah pengantin pertama. Disusul Zahed Husen (20) dan Rudiyas (18). Keempat insan ini saling jatuh cinta saat terdampar di bumi rantau.

Mempelai tak bisa menyembunyikan kebahagiaan. Usai mengucap ijab kabul bermazhab Ghazali—tanpa berjabat tangan wali—mereka membagikan permen kepada para saksi sebagai tanda syukur. 

"Indonesian camp and married me, Zainatullah and Azizah now married me, Islam religion Rohingya married me Alhamdulillah so thanks you," ujar Zainalullah terbata-bata.

Pengantin laki-laki mengaku tak mampu memberikan mahar karena statusnya sebagai pengungsi. Namun keterbatasan itu tak menghalangi niatnya membina rumah tangga dengan kekasih hati.

Warga Aceh kompak meramaikan prosesi yang unik ini. "Tidak seperti biasa di sini, tapi sangat menyentuh hati," kata seorang warga. 

Pemerintah setempat masih enggan memberikan komentar soal peristiwa kemanusiaan yang mengharukan itu.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda