kip lhok
Beranda / Feature / Rajah Pengobatan Tradisional yang Masih Populer di Zaman Moderen

Rajah Pengobatan Tradisional yang Masih Populer di Zaman Moderen

Selasa, 06 Desember 2022 19:00 WIB

Font: Ukuran: - +


Mahasiswa UIN Ar-Raniry, Abdul Aziz Al Asyi. [Foto: Ist]


DIALEKSIS.COM - Rajah merupakan salah satu pengobatan tradisional yang dipercayai oleh masyarakat Aceh. Salah satu fenomena yang menarik sampai sekarang dan dekat sekali hubungannya dengan kepercayaan masyarakat Aceh adalah Rajah.  

Rajah (bahasa Aceh) atau bisa juga dikatakan sebagai Ruqiyah adalah metode penyembuhan dengan cara membacakan ayat suci Alquran atau selawat kepada orang yang sedang sakit, baik itu sakit medis maupun psikis.

Orang yang mengruqiyahkan orang sakit itu biasanya hanya orang-orang tertentu yang sudah dipercayai oleh masyarakat pada umumnya. Pastinya yang sudah terbukti dapat menyembuhkan pasien ketika sudah di Rajah.

Berdasarkan bukti tersebut, beritanya tentang pengobatan dengan menggunakan metode Rajah ini akan terus melebar melalui mulut ke mulut maupun media lainnya sehingga dapat diketahui oleh seluruh penduduk setempat.

Saat ini, banyak tempat pengobatan tradisional di Aceh yang sudah dikenal oleh masyarakat. Masyarakat meyakini pengobatan Rajah atau Ruqiyah tersebut merupakan alternatif dari beberapa penyakit tanpa harus berobat ke dokter.

Di salah satu kabupaten Aceh Besar, tepatnya di kecamatan Ingin Jaya, ada suatu tempat pengobatan tradisional yang dikenal oleh penduduk sekitar dan dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Beliau dikenal dengan nama Tengku Mukhtar. Metode pengobatan yang beliau lakukan dengan cara membacakan ayat suci Al-Qur'an atau shalawat kepada orang sakit yang sebelumnya sudah disediakan air mineral. Kemudian beliau dapat mengetahui apa saja penyakit yang sedang diderita oleh pasien tersebut dan memberikan penjelasan penyakit apa saja yang ada di didalam tubuhnya.

Air mineral tersebut tidak sembarangan di minum, ada tata cara minum air yang sudah di Rajah (ruqiyah). Salah satunya minum air mineral tersebut pergelas 3 kali sehari atau 2 kali sehari tergantung penyakitnya dan tidak boleh melebihi itu. Adapun air mineral yang sudah di Rajah tersebut tidak boleh di minum oleh orang lain selain orang sakit tersebut.

Kepercayaan yang kuat terhadap pengobatan Rajah ini membuat masyarakat berorientasi pada tindakan rasional nilai. Mereka mempercayai pada nilai etis, estetis dan keagamaan dari segi efektivitas.

Sesosok Tengku Mukhtar sendiri juga lebih menyadarkan orientasi tindakan tradisional karena ilmu yang dimilikinya saat ini dapat merupakan hasil dari tradisi turun menurun dari orang tua yang sudah membuktikan efek kesembuhan dan juga dari segi proses pengobatan mengunakan pendekatan spiritual.

Sampai saat ini pengobatan Rajah yang dilakukan oleh Tengku Mukhtar masih beroperasional dimulai pada pukul 14.00 WIB - 16.00 WIB setiap harinya. Dan terkait biaya pengobatannya tidak ditentukan atau seikhlas mungkin yang diberikan oleh pasien.


Penulis: Abdul Aziz Al Asyi

Mahasiswa Jurusan Kesejahteraan Sosial Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry Banda Aceh

Keyword:


Editor :
Akhyar

riset-JSI
Komentar Anda