DIALEKSIS.COM| Feature- Takengon dikenal dengan hawanya yang sejuk. Dingin di malam hari akan semakin terasa menusuk tulang, apalagi setelah hujan. Malam hari hingga menjelang subuh, merupakan moment bagi masyarakat menarik selimut.
Namun, aksi kejahatan sering menggunakan moment ini sebagai kesempatan. Saat masyarakat dihanyutkan dalam dekapan selimut, kejatan sering dilakukan saat masyarakat “lengah” terhanyut mimpi.
Bagi personil gabungan dari berbagai satuan di bawah kendali Kabag Ops Polres Aceh Tengah, dinginya malam itu dijadikan sebagai uji ketahanan fisik, namun memberikan rasa aman kepada masyarakat.
Mereka ingin mendapatkan senjata api illegal, bahan peledak, senjata tajam, narkotika, kenderaan curian, aksi kekerasan. Aksi mereka dilangsungkan pada malam Jumat hingga Jumat subuh (8/8/205).
Razia berskala besar ini dikendalikan Kabag Ops Kompol Jerianto Siallagan, melibatkan piket Pawas dan Wapawas Polres Aceh Tengah sebagai perwira pengendali, serta puluhan gabungan personel dari berbagai satuan fungsi.
Razia skala besar ini dipusatkan di dua titik. Namun selain itu, patroli preventif dilakukan. Menyasar sejumlah lokasi strategis, diantaranya Pasar Inpres, Jalan Lintang, Terminal Terpadu, dan SPBU Takengon.
Sementara itu di tingkat Polsek juga dilakukan hal yang sama. Personel Polsek melakukan patroli simpatik bersama TNI Koramil setempat, mereka bergerak ke permukiman warga dan pusat keramaian.
“Razia sekala besar ini dan patroli dalam bentuk kegiatan rutin yang ditingkatkan. Semuanya demi kenyamanan dan keamanan masyarakat,” sebut Kapolres Aceh Tengah, AKBP Muhamad Taufiq, S.I.K., M.H.
Dua titik utama pemeriksaan kendaraan, di depan Mapolres Aceh Tengah dan kawasan perbatasan Kampung Paya Tumpi, Kecamatan Kebayakan.
Walau razia ini berskala besar, target yang ingin didapat seperti senjata api illegal, bahan peledak, narkoba dan kenderaan curian, tidak ada di dapat oleh personil yang menahan dingin di negeri berhawa sejuk ini.
“Alhamdulillah, selama razia dan patroli berlangsung, situasi wilayah hukum Polres Aceh Tengah tetap aman, terkendali, dan kondusif. Tidak ditemukan pelanggaran atau tindak pidana menonjol,” ujar Kapolres yang baru sebulan bertugas di negeri dalam aroma kopi ini.
Semoga nuansa kondusif ini dapat ditingkatkan dalam memberikan rasa nyaman dan aman. Tugas ini bukan hanya tugas kepolisian, namun tugas bersama. Untuk itu keterlibatan masyarakat sangat menentukan kenyamanan dan keamanan sebuah wilayah, sebut Kapolres.
“Kerjasama yang baik dengan masyarakat yang selama ini sudah terbina, kiranya semakin baik. Bila ada yang mencurigakan, adanya aksi kejahatan, silakan lapor. Rahasia pelapor yang menyampaikan fakta kejahatan ini akan kami rahasiakan,” sebut Kapolres.
Tim dibawah kendali Kabag Ops Polres Aceh Tengah yang harus berjuang melawan dinginya malam menusuk tulang, saat masyarakat menarik selimut di peraduan. Memang kembali tidak membawa hasil kejahatan. Namun bathin mereka puas, karena tidak ditemukan aksi kejahatan saat dilakukan razia.