kip lhok
Beranda / Gaya Hidup / FOMO VS JOMO, Kamu yang Mana?

FOMO VS JOMO, Kamu yang Mana?

Jum`at, 05 Agustus 2022 23:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Auliana Rizky
Ilustrasi. [Foto: Ist.]

DIALEKSIS.COM | Gaya Hidup - Fear of Missing Out dan Joy of Missing Out atau dikenal dengan FOMO-JOMO adalah istilah yang belakangan digunakan untuk menggambarkan sikap keterhubungan manusia dengan internet.

FOMO-JOMO digambarkan seperti dua sisi koin. FOMO sering dimaknai sebagai keinginan untuk terus terkoneksi dengan internet agar tidak ketinggalan tren. Sebaliknya, JOMO dianggap sebagai cara terbaik untuk mengatasi FOMO, yaitu dengan meninggalkan internet dan acuh tak acuh terhadap tren.

Berdasarkan istilah tersebut, Psikolog Klinik Psikodista Banda Aceh, Iyulen Febry Zuanny mengatakan, FOMO seringkali memiliki kecemasan lebih tinggi terhadap sesuatu, misalnya orang lain punya kita nggak punya.

Hal tersebut disampaikan dalam diskusi FOMO vs JOMO yang disiarkan instagram @klinik.psikodista, Jumat (5/8/2022).

Ia juga menyampaikan, saat ini seseorang yang FOMO lebih pada sosial media. Bahkan ada orang yang nggak bisa kalau nggak ada kouta, merasa ada yang kurang dalam dirinya.

Katanya, saat posting sesuatu nggak banyak yang melihat merasa dirinya tidak tren akhirnya gelisah, cemas, dan lainnya.

"Kalau JOMO ia tahu menempatkan dirinya, mengakses internet seperlunya, efisien, dan tidak mengikut tren," ucapnya.

Ia juga menambahkan, FOMO banyak hal berefek pada kepribadian seseorang. Mulai dari kecemasan, gaya hidup, dan kontrol diri.

Tambahnya, cara mengatasi FOMO adalah mengendalikan diri dengan internet atau sosial media, cukup pakai seperlunya saja. 

"Perlu juga mencintai diri sendiri, cari support system yang bisa menghargai dan menerima kita apa adanya sehingga kita tidak merasa sendiri dan tidak membandingkan apa yang kita punya dengan orang lain," pungkasnya. [AU]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda