kip lhok
Beranda / Gaya Hidup / Ini Dia Aturan Main Gawai bagi Balita

Ini Dia Aturan Main Gawai bagi Balita

Minggu, 23 Juni 2019 12:00 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Minggu ini media massa ramai memberitakan balita asal China, (usia 2,5 tahun) yang mengalami rabun jauh (mata minus) cukup parah akibat terlalu sering bermain gawai (gadget).

Matanya mengalami minus hingga 900 derajat atau setara dengan minus 9 dioptri. Seperti dikisahkan China Times, kejadiannya bermula karena orangtua Xiao Man membebaskan anaknya main gawai sejak usia 1 tahun.

Menurut orangtuanya, Xiao menjadi anteng dan mereka merasa telah menemukan jalan keluar untuk menenangkan rewelnya.

Lama-kelamaan Xiao terlihat sering menyipitkan mata dengan dahi berkerut layaknya seseorang yang tidak melihat dengan jelas dalam jarak tertentu. Sayangnya, keluarga Xiao hanya menganggap itu sebagai kebiasaan buruk.

Akhirnya, karena kebiasaan buruk tersebut berulang terus barulah orangtua Xiao memeriksakan ke dokter mata.

Dokter menyayangkan tindakan orang tua Xiao yang terlambat. Nah, apa yang sebaiknya dilakukan agar balita tidak kecanduan bermain gawai?

Dikutip dari tulisan Sri Lestari Yuniarti  dari  Subdit Pendidikan Orang Tua Kemdikbud., Berikut beberapa anjuran dan yang sebaiknya dihindari dalam penggunaan gawai bagi balita:


Usia 0-2 Tahun

Menurut American Academy of Pediatrics(AAP), balita sebaiknya tidak terpapar oleh gawai. Perbanyak bermain bersama keluarga dan lingkungan untuk memperkuat kelekatan dan menstimulasi perkembangannya.

Usia 2-3 Tahun

Anjuran: Gawai hanya digunakan dalam bentuk audio atau suaranya saja (seperti lagu-lagu atau ayat-ayat suci, untuk menambah kosa kata dan kemampuan gerakan anak dalam mengikuti irama lagu) Mendampingi dan berinteraksi dengan ananda ketika menggunakan media Hindari: Gawai untuk menggantikan peran orangtua (misalnya ketika anak rewel, atau orangtua sedang bekerja, anak diberi gawai supaya diam atau tenang) Tayangan atau program yang mengandung unsur ketakutan, kekerasan, seksualitas dan bahasa yang tidak senonoh dan agresif

Usia 4-5 tahun

Anjuran: Membuat kesepakatan bersama kapan dan di mana anak boleh menggunakan gawai Memanfaatkan aplikasi atau program yang mendidik, misalnya: pengenalan angka dan huruf, pengetahuan mengenai lingkungan sekitar anak atau contoh-contoh perilaku baik, membimbing anak mengenal mana yang fakta dan fantasi Hindari: Tayangan yang berisi kekerasan dan seksualitas

Pada anak usia 4-5 tahun, orangtua bisa melakukan beberapa hal, yakni: Membuat kesepakatan bersama Kedisiplinan menjalankan kesepakatan bersama Orangtua mencontohkan kebiasaan baik (kapan, di mana dan lamanya penggunaan gawai), Orangtua mendampingi anak ketika menggunakan gawai Peringatkan anak saat penggunaan gawai hampir selesai (5-10 menit sebelumnya).

Jangan lupa, durasi menggunakan gawai untuk anak usia 2-5 tahun adalah satu jam per hari menurut World Health Organization(WHO).

Yuk merencanakan permainan dan kegiatan yang dapat dilakukan bersama dengan si kecil. Selain untuk mencegah ananda kecandungan bermain gawai, lebih penting adalah agar perkembangan ananda optimal. (pd/kemendikbud)



Keyword:


Editor :
Pondek

riset-JSI
Komentar Anda