kip lhok
Beranda / Gaya Hidup / Maura: Modal Cinta Saja Tak Cukup untuk Bangun Rumah Tangga

Maura: Modal Cinta Saja Tak Cukup untuk Bangun Rumah Tangga

Rabu, 07 September 2022 15:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Auliana Rizky

Ilustrasi. [Foto: ist]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pekerja Sosial Perlindungan Anak, Maura Novstrilla mengatakan, modal cinta saja tidak cukup untuk membangun rumah tangga

Ia menyampaikan, sekarang ini orang menikah karena cinta saja namun mereka lupa untuk mempersiapkan generasi selanjutnya sebelum ia menikah.

Sebutnya, yang dipersiapkan visi dan misinya seperti apa? anak-anak akan dibimbing dengan cara yang bagaimana? itu dirancang sebelum ia menikah. Mendidik anak dengan baik itu sangat penting, itu semua luput dari perhatian masyarakat sekarang.

Hal ini menyebabkan kurangnya persiapan, sehingga pada akhirnya orangtua tau anak-anaknya nakal ketika memasuki usia remaja (12-18 tahun).

Dan saat itulah mereka kaget dan lupa serta timbul pertanyaan "Kenapa anak saya begini?"

"Ternyata faktor di belakangnya itu orangtua lupa bahwa ada hal-hal yang belum mereka persiapan dan penuhi," ucapnya dalam diskusi "Kenakalan Remaja dan Antisipasinya" yang dikutip Dialeksis.com pada kanal Youtube RRI Lhokseumawe Official, Rabu (7/9/2022).

Muara Novstrilla berdialog soal Kenakalan Remaja dan Antisipasinya. [Foto: Tangkapan layar/RRI Lhokseumawe]Muara Novstrilla berdialog soal Kenakalan Remaja dan Antisipasinya. [Foto: Tangkapan layar/RRI Lhokseumawe]

Kenakalan remaja tergolong dua yakni kenakalan remaja yang masuk ke unsur pidana dan kenakalan yang ngak diperbolehkan dilakukan, namun anak tersebut melakukannya seperti merokok, keluar hingga larut malam, atau lain sebagainya.

Ia juga menjelaskan, usia remaja itu sebenarnya usia mencari jati diri, anak usia remaja itu ngak cuman dipengaruhi oleh keluarga di dalamnya tapi juga faktor di lingkungan mereka.

Banyak fase anak yang harus dilakukan, satu saja yang terlewat, nanti di kemudian hari itu banyak yang hilang. Karena banyak hal yang didapatkan di rumah dan di luar rumah, catatan penting adalah pola pengasuhannya, tidak ada ada anak yang menjadi pelaku namun mereka hanya sebagai korban.

Menurut pantaunya, anak-anak yang melakukan hal negatif di luar itu biasanya ada faktor tersendiri di rumahnya, misalnya kurang kasih sayang orang tua, ekonominya kurang, atau segala macam.

"Ada yang orang tua 24 jam kerja sehingga waktu luang bersama itu ngak ada, maka inilah yang perlu dibenah kembali dalam mendidik anak itu seperti apa," pungkasnya.[AR]


Keyword:


Editor :
Akhyar

riset-JSI
Komentar Anda