Minggu, 28 September 2025
Beranda / Gaya Hidup / Vespa Klasik, Simbol Nostalgia dan Prestise: Kisah Hari Teguh Patria

Vespa Klasik, Simbol Nostalgia dan Prestise: Kisah Hari Teguh Patria

Minggu, 28 September 2025 11:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Arn

Hari Teguh Patria, pecinta sekaligus penikmat Vespa klasik. Foto: for Dialeksis  


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Di tengah dominasi motor modern dengan desain futuristik dan teknologi canggih, Vespa klasik tetap bertahan sebagai ikon yang sarat makna. Bagi Hari Teguh Patria, pecinta sekaligus penikmat Vespa klasik, motor asal Italia ini adalah simbol nostalgia sekaligus prestise yang tak lekang oleh zaman.

Hari mengaku, setiap kali menyalakan Vespa, dirinya seakan dibawa kembali ke masa muda. “Vespa itu punya aroma nostalgia. Dari suara mesinnya, cara mengendarainya, sampai desainnya yang unik, semua membuat saya seperti kembali ke masa lalu,” tutur Teguh sapaa akrab namanya kepada Dialeksis, Minggu 28 September 2025. 

Bagi Hari, Vespa bukan sekadar kendaraan. Ia adalah bagian dari perjalanan hidup, mulai dari masa sekolah, pertemanan, hingga berbagai kisah yang terukir bersama komunitas pecinta Vespa. 

“Banyak momen berharga yang saya alami bersama Vespa. Ia bukan hanya besi tua, tapi penyimpan kenangan,” ujarnya.

Selain nostalgia, Vespa klasik juga menyimpan nilai prestise. Seiring waktu, keberadaan Vespa lawas semakin sulit ditemukan, apalagi dalam kondisi orisinal. Harga satu unitnya bahkan bisa menyamai motor baru keluaran pabrikan besar.

“Memiliki Vespa klasik itu seperti memiliki karya seni. Ia bukan sekadar alat transportasi, tapi simbol gaya hidup. Nilainya terus naik, dan keberadaannya selalu mendapat perhatian di jalanan,” kata Hari.

Menurutnya, prestise Vespa tidak hanya soal harga, tetapi juga tentang identitas dan gaya. “Orang yang mengendarai Vespa klasik biasanya punya karakter berbeda. Mereka tidak sekadar mencari kecepatan, tapi juga nilai historis, seni, dan filosofi hidup di balik motor itu,” tambahnya.

Hari juga menilai Vespa mengajarkan filosofi hidup. Mesin yang kerap rewel membuat pemiliknya belajar kesabaran dan ketekunan. 

“Kalau sudah biasa naik Vespa, kita terbiasa menghadapi masalah dengan tenang. Itu bukan hanya soal mesin, tapi juga cara kita menjalani hidup,” jelasnya.

Tak hanya itu, komunitas Vespa juga menjadi ruang kebersamaan. Dari kopdar hingga touring, para pecinta Vespa kerap membangun solidaritas yang erat. 

“Ada ikatan kekeluargaan yang tumbuh dari hobi ini. Itu salah satu nilai lebih yang membuat Vespa tetap istimewa,” kata Hari menutup perbincangan.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
bpka - maulid