DIALEKSIS.COM | Aceh - Selama bulan Ramadan, menjaga pola makan bergizi seimbang menjadi kunci untuk memastikan tubuh tetap sehat dan ibadah lancar.Dr. Iflan Nauval, M.ScIH, Sp.GK (K), Sp.KKLP, AIFO-K, ahli gizi klinis sekaligus dosen Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, membagikan sejumlah rekomendasi penting bagi masyarakat agar tetap bugar selama berpuasa kepada pembaca setia Dialeksis.
1. Sahur: Fondasi Energi Seharian
Menurut dr. Iflan, sahur adalah waktu kritis untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian.
“Menu sahur harus mengandung karbohidrat kompleks seperti nasi, ubi, atau jagung dengan protein (telur, ikan, atau daging tanpa lemak), serat dari sayur dan buah, dan lemak baik seperti alpukat atau kacang-kacangan,” jelasnya.
Ia menekankan agar menghindari makanan tinggi garam dan gula yang memicu dehidrasi cepat.
2. Buka Puasa: Hindari Kalap dan Gorengan
Saat berbuka, dr. Iflan menyarankan untuk tidak langsung mengonsumsi makanan berat.
“Mulailah dengan air putih dan buah-buahan untuk persiapan saluran cerna. Kemudian setelah sholat magrib baru makan besar dengan porsi terkontrol,” ujarnya.
Ia mengingatkan agar mengurangi gorengan dan makanan tinggi lemak yang memberatkan pencernaan.
3. Hidrasi Cerdas
Kebutuhan cairan harus dipenuhi antara berbuka dan sahur. “Minum 2-3 gelas air saat berbuka, 1-2 gelas sebelum tidur, dan 2 gelas lagi saat sahur. Hindari minuman berkafein seperti kopi atau soda yang bersifat diuretik saat sahur" paparnya.
4. Jangan Lewatkan Aktivitas Fisik
Meski berpuasa, dr. Iflan menganjurkan tetap berolahraga ringan. “Lakukan jalan kaki atau peregangan 30 menit pagi hari atau sebelum berbuka. Ini membantu metabolisme tetap aktif tanpa risiko dehidrasi,” katanya.
5. Kontrol Porsi dan Prioritas Gizi
“Puasa bukan alasan untuk makan berlebihan. Porsi berlebih justru memicu gangguan pencernaan dan kenaikan berat badan,” tegasnya.
Ia menyarankan agar piring makan dibagi menjadi ¼ karbohidrat, ¼ protein, dan ½ sayur/buah.
Tantangan Khusus Ramadan 2025
Tahun ini, Ramadan jatuh pada musim kemarau dengan suhu tinggi di Indonesia. Dr. Iflan mengingatkan masyarakat untuk lebih memperhatikan asupan elektrolit, seperti dari buahan serta menghindari paparan matahari berlebihan agar tidak cepat lemas.
Sebagai penutup, ia menekankan bahwa puasa seharusnya menjadi momentum memperbaiki pola makan. “Dengan gizi seimbang, tubuh akan lebih fit, imunitas terjaga, dan ibadah pun semakin optimal,” ujar dr. Iflan.