Sabtu, 20 Desember 2025
Beranda / Pertahanan dan Keamanan / Korlantas Polri Antisipasi Cuaca Ekstrem dan Rekayasa Lalu Lintas dalam Operasi Lilin 2025

Korlantas Polri Antisipasi Cuaca Ekstrem dan Rekayasa Lalu Lintas dalam Operasi Lilin 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 11:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Dirgakkum Korlantas Polri sekaligus Wakaopspus Operasi Lilin 2025, Brigjen Pol Faizal, menyampaikan bahwa potensi hujan dengan intensitas tinggi akibat badai siklon perlu diantisipasi secara serius, terutama di wilayah pesisir utara Jawa. [Foto: Humas KP]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Korlantas Polri terus mematangkan kesiapan pengamanan arus lalu lintas dalam rangka Operasi Lilin 2025, khususnya menghadapi potensi cuaca ekstrem pada periode Natal dan Tahun Baru. Prediksi cuaca dari BMKG menjadi salah satu perhatian utama, terutama di wilayah rawan banjir dan rob di jalur Pantura.

Dirgakkum Korlantas Polri sekaligus Wakaopspus Operasi Lilin 2025, Brigjen Pol Faizal, menyampaikan bahwa potensi hujan dengan intensitas tinggi akibat badai siklon perlu diantisipasi secara serius, terutama di wilayah pesisir utara Jawa.

“Menurut data BMKG untuk tahun ini terjadi badai siklon. Badai siklon itu curah hujannya sangat tinggi sekali. Salah satu yang paling diantisipasi adalah Pantura dari Demak sampai Brebes dan wilayah pesisir,” ujar Brigjen Pol Faizal.

Selain jalur darat, Korlantas juga memberi perhatian khusus pada lintasan penyeberangan, terutama Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk, yang sangat bergantung pada kondisi cuaca. Apabila terjadi gelombang tinggi, Korlantas telah menyiapkan Delay System sebagai langkah pengendalian.

“Salah satu CB-nya (Cara Bertindak) adalah Delay System. Kendaraan yang mengarah ke sana kita parkirkan dulu di rest area dan Buffer Zone sambil menunggu kondisi (cuaca dan gelombang) memungkinkan,” jelasnya.

Terkait pola pergerakan kendaraan saat Natal dan Tahun Baru, Brigjen Pol Faizal menegaskan bahwa karakteristiknya berbeda dengan arus mudik Lebaran. Pergerakan tidak terpusat pada satu arah, melainkan menyebar antardaerah, sehingga rekayasa lalu lintas dilakukan secara situasional dan terukur.

Korlantas Polri akan mengandalkan Traffic Counting untuk menentukan pemberlakuan rekayasa, dengan memantau rasio volume dan kapasitas jalan secara real time.

“Kalau sudah warna kuning (tanda kepadatan kendaraan) satu jam, dua jam berturut-turut, itu persiapan kita untuk rekayasa,” ungkapnya.

Untuk wilayah rawan banjir rob seperti Demak, Korlantas telah menyiapkan jalur alternatif di selatan, termasuk pemisahan jalur untuk kendaraan besar dan kendaraan kecil guna menjaga keselamatan dan kelancaran arus.

Sementara itu, di wilayah Jawa Barat, potensi kepadatan dan gangguan lalu lintas juga menjadi perhatian, terutama di kawasan wisata seperti Puncak, Lembang, dan wilayah selatan Jabar yang memiliki kondisi geografis pegunungan dan rawan longsor.

Adapun di ruas tol, Korlantas memastikan tidak akan menerapkan rekayasa ekstrem seperti one way nasional, melainkan langkah terbatas dan selektif.

“Kemungkinan hanya buka-tutup dan contraflow, itu pun sangat selektif, karena pergerakannya bergelombang (jumlah kepadatan),” tegas Brigjen Pol Faizal.

Dengan berbagai langkah antisipatif tersebut, Korlantas Polri berharap pelaksanaan Operasi Lilin 2025 dapat berjalan aman, lancar, dan responsif terhadap dinamika cuaca serta pergerakan masyarakat selama libur Natal dan Tahun Baru. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
pema