Sabtu, 06 September 2025
Beranda / Pertahanan dan Keamanan / Peredaran Uang Palsu di Aceh Resahkan Warga, Polisi Diminta Bertindak Tegas

Peredaran Uang Palsu di Aceh Resahkan Warga, Polisi Diminta Bertindak Tegas

Sabtu, 06 September 2025 14:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Peredaran uang palsu kembali marak di Aceh dan menimbulkan keresahan masyarakat. [Foto: Tangkapan layar media dialeksis.com dalam unggahan akun TikTok sarjanafriedchicken]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Peredaran uang palsu kembali marak di Aceh dan menimbulkan keresahan masyarakat. Fenomena ini terungkap lewat unggahan akun TikTok sarjanafriedchicken yang kemudian viral dan ramai diperbincangkan.

Dalam unggahannya, ia memperingatkan warga agar lebih berhati-hati dalam menerima uang kertas, terutama nominal Rp100 ribu dan Rp50 ribu.

“Ini rakan-rakan. Harus hati-hati sekali. Kalau kita lihat sekilas memang tidak beda, tapi yang ini asli dan satu lagi palsu. Tanda-tandanya, kalau yang asli di logo itu berkilat, sedangkan yang palsu tidak. Begitu juga pita uang, yang asli melekat, tapi di uang palsu tidak melekat,” ujar pemilik akun dalam video singkatnya yang dikutip Dialeksis.com, Sabtu (6/9/2025).

Ia menekankan agar masyarakat lebih teliti, terutama saat bertransaksi di warung kopi, pasar, hingga saat menerima uang kembalian.

“Waspadalah, waspadalah. Uang palsu bahkan cukup sulit dibedakan dengan uang asli. Warga Aceh harus lebih hati-hati,” tambahnya.

Unggahan tersebut langsung diserbu komentar warganet yang mengaku pernah mengalami kejadian serupa.

Seorang pengguna dengan nama akun eko_sucirismayani menuliskan, “Polisi di Aceh ada, tapi nggak kerja. Seharusnya ditindak siapa pelaku edaran uang palsu.”

Komentar lain datang dari riskifirnanda07 yang menyinggung maraknya uang palsu di warung kopi. “Tengeh rame that bang awak ba oen palsu peng 100, termasuk malam yang bak kede kupi cek min Sigli. Sigey awak bayee ngen peng palsu,” tulisnya dalam bahasa Aceh.

Sementara akun indrapuri_mitsubishi_fanbase mengaku pernah mengalami hal mengejutkan. “Q long pernah merempok peng 100 ribe palsu dari teller bank,” tulisnya.

Fenomena peredaran uang palsu di Aceh bukan hal baru. Dalam beberapa tahun terakhir, aparat kepolisian beberapa kali mengungkap jaringan pengedar uang palsu di sejumlah kabupaten/kota. Namun, banyak warganet menilai aparat kurang responsif dalam menindak kasus yang merugikan masyarakat kecil ini. [nh]

Keyword:


Editor :
Indri

perkim, bpka, Sekwan
riset-JSI
pelantikan padam
sekwan - polda
damai -esdm
bpka