Rabu, 06 Agustus 2025
Beranda / Pertahanan dan Keamanan / Rawan Kecelakaan, PMII Soroti Jalan Rusak Menuju Asrama Mahasiswa Aceh Besar

Rawan Kecelakaan, PMII Soroti Jalan Rusak Menuju Asrama Mahasiswa Aceh Besar

Selasa, 05 Agustus 2025 14:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Laksamana Malahayati Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Muhammad Afif Irvandi El Tahiry. [Foto: Dokumen untuk dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Jalan dari kawasan Gampong Meunasah Papeun menuju Asrama Mahasiswa Aceh Besar di Kecamatan Krueng Barona Jaya tampak rusak parah.

Lubang-lubang besar yang menganga di sepanjang badan jalan tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga mengancam keselamatan pengguna jalan, terutama para mahasiswa yang setiap hari melintas untuk menimba ilmu.

Kondisi ini menjadi sorotan serius dari kalangan mahasiswa, khususnya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Laksamana Malahayati Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Muhammad Afif Irvandi El Tahiry.

“Kerusakan jalan di kawasan Gampong Meunasah Papeun ini sudah sangat berbahaya. Jika hujan turun, air akan menggenangi lubang dan sulit dikenali oleh pengendara. Ini sangat rawan menimbulkan kecelakaan,” ujar Afif kepada media dialeksis.com, Selasa (5/8/2025).

Bukan sekadar lubang kecil yang bisa dihindari. Menurut pantauan PMII Rayon Laksamana Malahayati, kerusakan jalan terjadi dalam skala yang mengkhawatirkan.

Lubang-lubang besar, genangan air saat hujan, serta tidak adanya rambu peringatan atau penerangan jalan yang memadai.

Para mahasiswa yang menghuni Asrama Aceh Besar, sebagian besar dari mereka adalah generasi muda yang berasal dari berbagai kecamatan dan gampong di Aceh Besar, menggantungkan harapan pada akses jalan ini untuk pulang pergi ke kampus, mengikuti kegiatan sosial, hingga pelayanan kesehatan.

“Kami tidak ingin ada korban kecelakaan di kawasan ini. Jangan tunggu ada yang jatuh atau terluka baru ada tindakan,” tegas Afif.

Ia juga menyebutkan bahwa akses jalan ini bukan hanya digunakan oleh mahasiswa, tetapi juga masyarakat umum, termasuk anak-anak, ibu rumah tangga, hingga pedagang lokal.

PMII secara tegas mendesak Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Besar, Pemerintah Kabupaten Aceh Besar, serta instansi terkait untuk tidak menutup mata terhadap kondisi ini.

Ia meminta agar pemerintah segera menurunkan tim ke lapangan untuk meninjau langsung, bukan hanya menunggu laporan dari bawah.

“Kami meminta agar Pemerintah Kabupaten Aceh Besar dan DPRK benar-benar hadir mendengarkan suara masyarakat. Ini bukan sekadar permintaan mahasiswa, tapi jeritan warga yang setiap hari mempertaruhkan keselamatan di jalan ini,” ucap Afif.

Tidak berhenti pada satu titik, Afif juga mengingatkan bahwa Gampong Meunasah Papeun hanya satu dari sekian banyak kawasan di Aceh Besar yang mengalami masalah serupa.

Ia mendorong agar pemerintah menyusun peta prioritas perbaikan infrastruktur secara menyeluruh dan partisipatif.

“Kami berharap perbaikan jalan ini segera dituntaskan. Dan ke depan, pemerintah jangan hanya fokus pada jalan yang dekat pusat kota, tetapi juga melihat kondisi jalan di wilayah lain yang juga rusak parah,” tambahnya.

Afif menyampaikan bahwa PMII Rayon Laksamana Malahayati siap menjadi mitra kritis sekaligus kolaboratif dalam mengawal isu ini. Ia mengajak seluruh elemen mahasiswa, OKP, masyarakat, dan pemerintah -- untuk duduk bersama mencari solusi jangka pendek dan panjang.

"Mari bersatu padu pemerintah, dinas, masyarakat, serta OKP mahasiswa untuk mencegah kecelakaan dan menjaga keselamatan bersama,” pungkasnya. [nh]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI