DIALEKSIS.COM | Jakarta - Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) mencatat capaian bersejarah dengan lebih dari 50,5 juta peserta mengikuti pemeriksaan kesehatan di seluruh Indonesia.
Program yang menjadi bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo Subianto ini sekaligus mengungkap tantangan besar kesehatan masyarakat, terutama minimnya aktivitas fisik di kalangan dewasa.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, capaian ini menandai meningkatnya kesadaran publik untuk memeriksakan diri secara rutin.
“Pencapaian lebih dari 50,5 juta peserta merupakan tonggak penting bagi kesehatan nasional. Namun data ini juga menjadi peringatan serius bahwa aktivitas fisik dan pola hidup sehat harus menjadi prioritas bersama,” ujar Budi dlam keterangan resmi, Rabu (5/11/2025).
Dari 53,6 juta pendaftar, sebanyak 50,5 juta orang tercatat telah mengikuti pemeriksaan sejak 10 Februari hingga 4 November 2025. Rinciannya, 34,3 juta peserta mengikuti CKG umum, sementara 16,2 juta lainnya berasal dari kegiatan CKG di sekolah.
Data CKG menunjukkan 96% warga dewasa kurang aktivitas fisik, 41,9% mengalami karies gigi, 32,9% obesitas sentral, dan 24,4% overweight atau obesitas. Temuan ini menegaskan penyakit tidak menular masih menjadi ancaman serius bagi kelompok produktif.
“CKG bukan sekadar pemeriksaan massal, tapi alat strategis untuk deteksi dini dan pencegahan penyakit. Semakin cepat diketahui, semakin besar peluang sembuh,” tegas Menkes.
Masalah serupa juga muncul di kelompok usia lain. Pada remaja, 60% tercatat kurang bergerak dan 27% mengalami anemia. Sementara di lansia, 96,7% kurang aktivitas fisik dan 37,7% menderita hipertensi.
Budi menambahkan, hasil CKG akan menjadi dasar penguatan kebijakan kesehatan nasional ke depan. “Kami ingin masyarakat tidak hanya sembuh, tapi juga mampu menjaga kesehatannya secara berkelanjutan,” ujarnya. [red]