kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / 99 Persen Warga Disebut Kebal Covid-19, DKR Pertanyakan Kapan Status Pandemi Dicabut

99 Persen Warga Disebut Kebal Covid-19, DKR Pertanyakan Kapan Status Pandemi Dicabut

Senin, 25 April 2022 19:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Pengurus Nasional Dewan Kesehatan Rakyat, Roy Pangharapan. [Foto: Ist.]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) mempertanyakan kapan pemerintah akan mencabut status pandemi Covid-19. Hal ini mengingat penurunan angka penularan dan kematian yang drastis dan pernyataan Menkes bahwa sudah 99,2 persen masyarakat sudah memiliki antibodi.

“Sudah tidak alasan mempertahankan status pandemi Covid. Masyarakat ingin segera bisa beraktivitas ekonomi kembali agar bisa kembali hidup normal,” demikian Pengurus Nasional DKR, Roy Pangharapan dalam keterangannya di Jakarta, Senin (25/4/2022).

Menurutnya setelah dicabut, pemerintah Jokowi bisa kembali fokus melanjutkan pembangunan dan pelayanan seperti semula sebelum Covid-19.

“Pembelajaran penting dari pandemi adalah mempersiapkan ketahanan rakyat dalam menghadapi bencana penyakit. Disiplin masyarakat memakai masker dan pola hidup bersih dan sehat tetap harus dipertahankan,” tegasnya.

Sebagai informasi., Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan antibodi yang terbentuk di masyarakat naik menjadi 99,2 persen menjelang Lebaran.

“Bisa disampaikan bahwa kadar antibodi masyarakat Indonesia naik menjadi 99,2 persen. Artinya, 99,2 persen dari populasi masyarakat Indonesia sudah memiliki antibodi, bisa itu berasal dari vaksinasi maupun juga berasal dari infeksi,” ujar Menkes dalam konferensi pers, Senin (18/4/2022).

Hasil Sero Survei

Hasil tersebut didapatkan dari sero survei beberapa waktu lalu untuk mengambil kebijakan dalam menghadapi Lebaran tahun 2022 di tengah pandemi COVID-19. Studi tersebut dilakukan Kemenkes bekerja sama dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI).

Berdasarkan hasil survei ini, Menkes menambahkan, pemerintah meyakini dengan titer antibodi yang tinggi tersebut akan mengurangi risiko akibat COVID-19. Ia optimis bahwa kegiatan mudik pada tahun ini akan bisa berjalan lancar dan tidak membawa dampak negatif.

“Kalau nanti diserang virus, daya tahan tubuh bisa cepat menghadapinya dan mengurangi sekali risiko untuk masuk rumah sakit, apalagi risiko untuk wafat. Itu yang menyebabkan kenapa kami percaya, pemerintah, bahwa insyaallah Ramadan kali ini, mudik kali ini bisa berjalan dengan lancar tanpa membawa dampak negatif kepada masyarakat kita,” pungkasnya. [rls]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda