kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Abdul Latief: Aceh Butuh Reformasi Menyeluruh untuk Bangkit

Abdul Latief: Aceh Butuh Reformasi Menyeluruh untuk Bangkit

Jum`at, 12 Juli 2024 13:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Arn

Mantan Menteri Pariwisata dan Tenaga Kerja, Abdul Latief. Foto: tangkapan layar Dialeksis.com


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Mantan Menteri Pariwisata dan Tenaga Kerja, Abdul Latief, mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi terkini Provinsi Aceh. Dalam wawancara eksklusif di Zulfan Lindan Unpacking Indonesia ditayangkan di YouTube pada 10 Juli 2024, tokoh senior Aceh ini memaparkan berbagai permasalahan yang melanda provinsi tersebut.

"Aceh saat ini menghadapi krisis multidimensi," ujar Latief di chanel youtube tersebut. 

Ia merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menempatkan Aceh sebagai daerah termiskin di Sumatera dengan tingkat kemiskinan 15,43 persen.

Latief juga menyoroti rendahnya kualitas pendidikan dan tingginya angka stunting di Aceh. "Kita berada di peringkat terendah nasional untuk pendidikan dan nomor tiga terburuk untuk stunting," jelasnya.

Pendiri Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) ini menekankan perlunya pemberantasan korupsi sebagai langkah awal perbaikan. "KPK harus fokus membersihkan aparat hukum terlebih dahulu," tegas Latief.

Menurut Latief, pemilihan pemimpin yang tepat menjadi kunci. "Kita butuh gubernur dengan latar belakang birokrasi yang kuat dan bebas dari korupsi," ujarnya. Ia mengkritik kegagalan beberapa gubernur terdahulu yang tidak memiliki pengalaman birokrasi.

Latief mengajak seluruh elemen masyarakat Aceh untuk bersatu dalam menyusun rencana pembangunan komprehensif. "Ulama, saudagar, intelektual, dan birokrat harus duduk bersama membuat master plan untuk Aceh," ajaknya.

Meski menghadapi banyak tantangan, Latief tetap optimis akan masa depan Aceh. "Aceh itu kaya dan sangat makmur. Jika kita bersatu dan bekerja sama, Aceh akan kembali jaya," tutupnya.

Wawancara ini menjadi sorotan di tengah persiapan Aceh menghadapi pemilihan gubernur mendatang. Berbagai pihak berharap pemaparan Latief dapat menjadi cambuk bagi para calon pemimpin untuk memikirkan solusi konkret bagi permasalahan di Aceh.


Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda