Adian Napitupulu Tolak Tawaran Jokowi Gabung di Kabinet, Ini Sebabnya
Font: Ukuran: - +
Adian Napitupulu Politikus PDI Perjuangan. (Foto: Merdeka.com)
DIALEKSIS.COM | Politikus PDI Perjuangan yang juga mantan aktivis Forum Kota atau Forkot, Adian Napitupulu, mengakui dirinya sempat bertemu Presiden Joko Widodo.
Salah satu yang dibicarakan, soal kesediaannya masuk dalam jajaran kabinet periode kedua Jokowi.
"Belum bicara posisi, baru menanyakan kesediaan," kata Adian dikutip dari VIVAnews di Jakarta, Senin, (21/10/2019).
Adian mengatakan, Jokowi cuma meminta kesediaan dia masuk ke kabinet. Ia mengaku, Jokowi butuh orang yang pandai mengeksekusi.
"Beliau cuma bilang, saya butuh menteri pemberani dan eksekutor, mas Adian pemberani, mas Adian eksekutor," katanya menirukan permintaan Jokowi.
Namun, Adian mengaku ia tak sanggup untuk bekerja sebagai menteri. Maka pada kesempatan itu, ia meminta tetap di luar pemerintahan saja.
"Gue bilang, ampun Pak, ampun, ampun, ampun, ampun 1.000 kali ampun, saya merasa lebih bermanfaat di luar membantu Bapak. Bagaimanapun juga saya menyadari kemampuan diri saya. Itu yang gue bilang," tuturnya.
Lanjut Adian, ia merasa tidak pas kalau disuruh bekerja dengan birokrasi. Menurutnya, ia adalah orang yang bebas, tanpa ingin terikat aturan birokrasi yang bisa membelenggunya kalau jadi menteri.
"Gue ini tidak punya disiplin birokrasi, gue ini bisa dibilang setengah orang bebas, begitu dimasukin ke dalam kementerian yang penuh birokrasi, gue terbelenggu, dan kerja gue jadi tidak maksimal. Nah menurut gue, semua harus punya kesadaran untuk mengukur baju di badan," ujarnya. (VV)