kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Berikut Daftar Organisasi Kampus Terbesar di Indonesia

Berikut Daftar Organisasi Kampus Terbesar di Indonesia

Senin, 23 Mei 2022 10:00 WIB

Font: Ukuran: - +


Ilustrasi demo HMI. [Foto: Istimewa]

DIALEKSIS.COM | Jakarta - Mahasiswa mengemban empat tugas pokok: agent of change (agen perubahan), social control (kontrol sosial), iron stock (generasi penerus yang tangguh), dan moral force (suri tauladan). Peristiwa 1998 adalah bukti bahwa mahasiswa bukan sekadar mereka yang bersekolah di pendidikan tinggi, tapi memanfaatkan pendidikan tinggi mereka sebagai sarana untuk menyalurkan aspirasi rakyat dan berpikir intelek.

Tak hanya ranah politik, tapi secara sosial, budaya, dan segala aspek kehidupan yang melibatkan masyarakat di dalamnya. Bagaimana menerapkan empat tugas pokok mahasiswa tersebut? Caranya adalah mengikuti kegiatan internal maupun ekstra kampus.

Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus (OMEK) merupakan organisasi mahasiswa yang tidak terikat pada kelengkapan non-struktural organisasi internal kampus. OMEK pernah dilarang pada Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 26/DIKTI/KEP/2002 Tentang Pelarangan Organisasi Ekstra Kampus atau Partai Politik dalam Kehidupan Kampus. Pelarangan tersebut kemudian dicabut setelah diterbitkannya Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan No. 55 Tahun 2018.

OMEK sudah melahirkan tokoh-tokoh yang kini berpengaruh dalam pemerintahan. Ada beberapa jenis OMEK yang dianggap besar di Indonesia. Berikut ini adalah daftarnya:

1. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)

Mengutip dari situs PMII KOMFAST, lahirnya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) diawali daru ambisi mahasiswa Nahdliyin untuk menciptakan sebuah organisasi mahasiswa dengan ideologi Ahlussunnah Wal Jama’ah (Aswaja). Sebelumnya, organisasi serupa telah didirikan, namun sifatnya lokal dan tersebar di banyak kota seperti Mahasiswa Nahdlatul Ulama (IMANU) di Jakarta, Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) di Surakarta, dan Persatuan Mahasiswa Nahdlatul Ulama (PMNU) di Bandung.

PMII berdiri pada 17 April 1960 yang bertepatan dengan 21 Syawal 1379 H. Pembentukan PMII dimula dengan pembentukan panitia sponsor berjumlah 13 mahasiswa untuk melakukan musyawarah pembentukan organisasi. Di tahun 1972, PMII memisahkan diri dari NU dan menjadi organisasi independen.

2. Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)

Organisasi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia dibentuk dari meleburnya tiga organisasi mahasiswa yang berlandaskan asas Marhaenisme ajaran Bung Karno. Mengutip dari situs Dewan Pimpinan Pusat GMNI, ketiga organisasi yang dilebur itu adalah Gerakan Mahasiswa Marhaenis di Yogyakarta, Gerakan Mahasiswa Merdeka di Surabaya, dan Gerakan Mahasiswa Demokrat Indonesia (GMDI) di Jakarta.

September 1953, kepengurusan baru GMDI yang baru dilantik dan memiliki keinginan menyatukan tiga organisasi seasas dalam satu wadah. Maka diadakannya pertemuan tiga mahasiswa pemimpin organisasi di Rumah Dinas Walikota Jakarta Raya (Soediro) di Jalan Taman Suropati, resmi GMNI sebagai nama organisasinya. Adapun Kongres pertama GMNI dilaksanakan di Surabaya pada 24 Maret 1954, didukung oleh Bung Karno sendiri dan ditetapkan sebagai Hari Jadi (Dies Natalis) GMNI.

3. Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI)

Mengutip dari laman resmi GMKI, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia merupakan organisasi mahasiswa yang sudah didirikan sejak 9 Februari 1950. Cikal bakal GMKI adalah Christelijke Studenten Vereeniging op Java (CSV) yang telah ada sejak 28 Desember 1932 di Kaliurang, Yogyakarta.

Saat ini, GMKI tersebar di Tanah Air dengan 90 cabang. GMKI memiliki tri panji berupa tinggi iman, tinggi ilmu, dan tinggi pengabdian. Mereka bukan organisasi politik, namun organisasi yang berlandaskan gerejawi.

4. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) berdiri pada 14 Maret 1964 atau 29 Syawal 1384 dan menerapkan aqidah Islam berlandaskan Al-Quran dan As-Sunah. Organisasi ini merupakan bagian dari Angkatan Muda Muhammadiah (AMA). IMM merupakan wadah bagi penyaluran ide pembaharuan dan pengembangan, sesuai dengan kompetensi dasar mereka: religius, intelektualitas, dan humanitas.

5. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)

Mengutip dari situs HMI Komisariat Sastra UM, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) digagasi oleh Lafran Pane, mahasiswa STI (Sekolah Tinggi Islam, yang saat ini sudah bernama Universitas Islam Indonesia), bersama 15 mahasiswa lainnya. Berawal dari observasinya mengenai mahasiswa Islam yang pada saat itu belum memahami dan mengamalkan agama, Lafran Pane kemudian mengadakan sebuah rapat pada jam perkuliahan Tafsir.

Kemudian, dilaksanakanlah rapat di ruang kuliah STI di Jalan Setiodiningratan Yogyakarta, tepatnya 5 Februari 1947. Dari hasil rapat tersebut, resmilah HMI sebagai organisasi mahasiswa Islam. 

HMI sendiri memiliki tujuan untuk mempertahankan dan mempertinggi derajat rakyat Indonesia, serta menegakkan dan mengembangkan ajaran agama Islam. 

Namun, juga terdapat perpecahan internal akibat Orde Baru yang dimana memaksa untuk menerapkan asas tunggal Pancasila. Perpecahan itu kemudian membuat HMI harus terbagi dua, yaitu HMI Dipo dan HMI MPO. (Okezone)

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda