Lanjutnya, untuk Inflasi November dan Desember dampak dari penyesuaian harga BBM masih akan berlangsung.
Sementara itu, untuk tahun depan Bank Indonesia menyusun asumsi makro dengan rincian:
- Pertumbuhan ekonomi 4,37 persen, lebih rendah dari prognosa tahun ini 5,12 persen
- Inflasi 3,61 persen, lebih rendah dari prognosa 2022 sebesar 6,11 persen
- Nilai tukar rupiah Rp15.070 per dolar AS, lebih lemah dibandingkan prognosa tahun ini Rp14.830 per dolar AS. (CNN Indonesia)