kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Bio Farma Disiapkan Alat Lacak Vaksin Covid

Bio Farma Disiapkan Alat Lacak Vaksin Covid

Jum`at, 12 Februari 2021 23:30 WIB

Font: Ukuran: - +

(Foto: CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) produsen vaksin dan antisera, Bio Farma sedang menyiapkan sistem baru pendistribusian vaksin covid-19.

"Bio Farma siapkan sistem pelacakan (track & trace system) untuk distribusi Vaksin COVID-19," tulis laporan Bio Farma dalam situs Covid19.go.id, Jumat (12/2).

Dengan sistem baru ini, maka distribusi bisa semakin terarah dan jelas tujuannya, sehingga bisa meminimalisir kacaunya pendistribusian vaksin di lapangan.

"Bio Farma menyediakan satu sistem seperti barcode baik di vial maupun dusnya, sehingga dapat melacak keberadaan vaksin maupun mutunya secara digital

Hal ini dilakukan agar kualitas vaksin terjamin mutunya sampai ke penerimanya," sebut laporan itu.

Adapun saat ini Bio Farma sedang memproduksi vaksin Sinovac yang datang dalam bentuk bulk. Untuk vaksin tersebut, akan didaftarkan dengan nama yang berbeda.

Vaksin Sinovac dalam bentuk bahan baku datang sebanyak 15 juta dosis pada 12 Januari 2021 serta 2 Februari 2021 berjumlah 10 juta dosis. Sebelumnya telah datang 1,2 juta dosis diikuti 1,8 juta dosis berbentuk vaksin jadi.

"Vaksin ini akan dilakukan produksi di Biofarma dan akan didaftarkan dengan nama vaksin Covid-19 atau menggunakan nama generik dan dengan kemasan vial berisi 10 dosis," kata Juru Bicara Vaksin Pemerintah, Lucia Rizka Andalusia dalam Konperensi Pers Online, beberapa waktu lalu.

Untuk keamanan yang baru dan perbedaan ketersediaan dari single dus menjadi multiple, akan ada uji stabilitas minimal tiga bulan. Selain itu proses pengujian vaksin juga sedang berjalan.

Lucia mengatakan Badan POM akan mengevaluasi saat data mutu produk seluruhnya telah tersedia. Setelahnya akan disiapkan untuk penerbitan izin penggunaan darurat.

"Saat ini proses pengujian terhadap vaksin sedang berjalan dan Badan POM akan mengevaluasi manakala semua data mutu produk telah tersedia untuk kemudian diterbitkan emergency use authorization," ungkap Lucia.

Vaksin yang semakin banyak menurutnya program vaksinasi untuk mencapai herd immunity bisa segera tercapai.

Sebagai informasi, Biofarma mengaku telah mulai produksi vaksin dari Sinovac mulai 14 Januari 2021 lalu. Produksi dilakukan di fasilitas produksi kota Bandung [cnbcindonesia.com].

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda