kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Bulog Siap Serap 2 Juta Ton Beras untuk Kebutuhan Bulan Ramadan

Bulog Siap Serap 2 Juta Ton Beras untuk Kebutuhan Bulan Ramadan

Rabu, 11 Maret 2020 20:00 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Untuk menjamin ketersediaan stok beras di pasar selama bulan Ramadan, Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) akan menyerap sebanyak 2 juta ton beras untuk kebutuhan Ramadan mendatang. 

"Sebanyak mungkin, karena sekarang tidak pakai target berapa-berapa, kalau nanti adanya 2 juta, kita ambil 2 juta. Kenapa tidak. Sehingga betul-betul masyarakat kita pangan pokoknya terjamin," kata Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, saat dia saat ditemui di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (11/3/2020).

Buwas mengatakan untuk saat ini pihaknya memang belum terlalu gencar melakukan penyerapan. Mengingat cadangan beras pemerintah yang ada di gudang Bulog masih mencapai 1,5 juta ton.

Sementara itu, berkaitan dengan adanya virus corona, seluruh kebutuhan bahan pangan juga terus diperhatikan Perum Bulog. Pihaknya akan menjamin seluruh komoditas pangan aman di tengah isu virus corona.

"Berkaitan juga dengan corona, jadi semua pangan harus kuat," kata Budi Waseso dikutip dari Merdeka.com.

Sementara itu, Bulog menyiapkan sekitar 500.000 ton beras untuk operasi pasar selama Ramadan 2020. Beras tersebut berasal dari stok Bulog yang ada saat ini sebesar 1,7 juta ton.

"Ini untuk kebutuhan puasa Lebaran dengan belum ada panen 2 bulan atau 1 bulan ke depan. Kita prediksi kita akan mengeluarkan kurang lebih 500.000 ton dari 1,7 juta," ujarnya.

Mantan Kepala BNN tersebut menambahkan, hingga kini harga beras masih cukup stabil di seluruh daerah Indonesia. Bulog memantau setiap pusat penjualan beras masih memiliki stok yang cukup memadai.

"Di pasar, di ritel-ritel, termasuk supermarket itu beras banyak sekali. Sehingga itu yang kembuat sekarang ini harga masih relatif stabil walaupun ada kenaikan tipis. Kenaikan kenapa? karena memang tidak ada produksi," jelasnya.

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda