kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Daya Saing Digital Indonesia Naik Peringkat ke Posisi 45 Dunia

Daya Saing Digital Indonesia Naik Peringkat ke Posisi 45 Dunia

Jum`at, 26 Januari 2024 09:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Ilustrasi transformasi digital nasional. Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi mengungkapkan Indonesia menempati peringkat Daya Saing Digital pada posisi ke-45 dunia, setelah sebelumnya berada pada peringkat ke-51 pada tahun 2022. [Foto: iStockphoto]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Percepatan transformasi digital nasional yang dicanangkan Presiden Joko Widodo mendapatkan apresiasi dari International Institute for Management Development (IMD). 

Dalam laporan World Digital Competitiveness Ranking (WDCR) Tahun 2023, Indonesia menempati peringkat Daya Saing Digital pada posisi ke-45 dunia, setelah sebelumnya berada pada peringkat ke-51 pada tahun 2022.

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie menyatakan hal itu sebagai bukti nyata keberhasilan dan pengakuan dunia atas percepatan transformasi digital nasional.

“Ini bukti upaya dan kerja keras pemerintah dalam mempercepat transformasi digital nasional telah berhasil. Daya Saing Digital Indonesia tahun 2023 naik menjadi peringkat ke-45 terbaik di dunia. Ini menandakan transformasi digital yang telah disiapkan Bapak Presiden Joko Widodo berhasil dan diakui dunia,” ujarnya di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Kamis (25/01/2024).

Laporan IMD WDCR yang dirilis akhir 2023, membandingkan peringkat kemapanan daya saing digital dari 64 negara. Hasil riset lembaga asal Swiss itu menunjukkan daya saing digital Indonesia lebih unggul dibanding sejumlah negara Asia lain seperti India (peringkat 49), Filipina (59) dan Mongolia (63). Namun di kawasan Asia Tenggara, Indonesia masih kalah dari Singapura (peringkat 3), Malaysia (33) dan Thailand (35).

Menurut Menkominfo, keberhasilan Indonesia dinilai dari dua aspek yaitu pertumbuhan investasi yang agresif di sektor telekomunikasi, perbankan serta venture capital dan pertumbuhan para entrepreneur teknologi turut menyokong kesiapan teknologi Indonesia di masa depan.

“Dua faktor utama itu yang berhasil mendongkrak daya saing digital Indonesia,” tandasnya.

Pada 2023, daya saing Indonesia secara keseluruhan naik ke posisi 34 dunia, daya saing talenta Indonesia naik ke posisi 47, dan tingkat ekonomi keberlanjutan Indonesia ada di posisi 19 dunia. Sejumlah kota di Indonesia pun tercatat sebagai kota pintar (smart city) dunia seperti Jakarta (102), Medan (112), dan Makassar (114).

Laporan IMD WDCR mengidentifikasi dua faktor yang masih perlu ditingkatkan agar daya saing digital Indonesia meningkat yaitu pendidikan dan pelatihan serta riset dan pengembangan teknologi. IDM juga merilis posisi kecepatan internet di Indonesia yang berada pada urutan ke 62 dari total 64 negara yang diteliti.

Menteri Budi Arie menyoroti pengembangan teknologii yang dimungkinkan dengan peningkatan kecepatan internet. Oleh karena itu, Kementerian Kominfo bersama ekosistem berupaya meningkatkan kecepatan internet nasional.

“Kemarin saya sudah bertemu dengan ekosistem dan terus berupaya mencari solusi konkret untuk meningkatkan kecepatan internet di Indonesia,” tuturnya.

Menkominfo Budi Arie menegaskan Kementerian Kominfo akan terus bekerja keras dan berkolaborasi dengan ekosistem digital nasional menjadikan Indonesia sebagai bangsa digital demi mewujudkan Indonesia Emas 2045.

“Tentu capaian dan prestasi yang diperoleh saat ini adalah bagian dari upaya kami menjadikan Indonesia sebagai bangsa digital. Dan kami mengharapkan dukungan seluruh ekosistem digital nasionaluntuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 melalui Visi Indonesia Digital 2045,” ungkapnya.

Laporan IMD WDCR 2023 mengenai daya saing digital dari 64 negara dengan melihat tiga faktor utama: pengetahuan, teknologi, dan kesiapan masa depan. Hasil riset terbaru di tahun 2023 mencatat peningkatan daya saing digital Indonesia naik signifikan dibanding tahun sebelumnya. Bahkan dalam lima tahun terakhir, IMD menyebutkan bahwa peringkat Indonesia terus naik hingga 11 peringkat. Pada 2019, Indonesia ada di posisi ke-56 dan kini naik ke posisi 45 dunia. 

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda