Tampilan baru website dialeksis.com. [Foto: dialeksis.com]DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Media online ternama asal Aceh, Dialeksis.com, merayakan hari jadinya yang ke-7 pada Kamis (23/1/2025). Di usia yang akan menginjak delapan tahun, platform berita dikenal konsisten menyajikan informasi berbasis data dan mengedepankan jurnalisme mendalam. Kini kembali melakukan transformasi dengan meluncurkan tampilan website terbaru.
Bahtiar Gayo, Pemimpin Redaksi/Penanggungjawab Dialeksis.com, menyebut pembaruan ini sebagai bentuk komitmen untuk terus berbenah dan menjaga kedekatan dengan pembaca, khususnya masyarakat Aceh dan Indonesia.
“Tujuh tahun bukan waktu yang singkat. Kami bersyukur bisa bertahan dan tetap dipercaya sebagai sumber informasi yang kredibel. Tampilan baru ini adalah hadiah untuk pembaca setia, yang selalu mendorong kami untuk lebih kreatif dan relevan,” ujar Bahtiar Gayo dalam keterangannya, Minggu (02/03/2025).
Sejak diluncurkan pada 2017, Dialeksis.com konsisten menyajikan berita-berita investigatif, analisis kebijakan, serta liputan khusus terkait dinamika sosial, politik, dan budaya di Aceh serta nasional. Media ini juga dikenal aktif mengangkat isu-isu marginal, seperti pemberdayaan perempuan, lingkungan, dan hak-hak masyarakat adat.
“Kami ingin memastikan bahwa suara dari pelosok Aceh tidak tenggelam dalam arus informasi nasional,” tambah Bahtiar.
Perombakan desain website kali ini, menurut wartawan kompeten utama ini, tidak hanya fokus pada aspek visual yang lebih modern dan responsif, tetapi juga pada peningkatan pengalaman pengguna (user experience).
Fitur-fitur baru seperti live report, kolom opini interaktif, dan data visualization sengaja ditambahkan untuk memudahkan pembaca mengakses informasi secara dinamis.
“Kami ingin pembaca tidak hanya click and scroll, tetapi juga merasakan kedalaman konten melalui navigasi yang lebih intuitif. Misalnya, rubrik ‘Aceh dalam Data’ kini dilengkapi grafik dan peta interaktif agar masyarakat bisa memahami isu dengan lebih komprehensif,” jelas wasit PON Cabor Catur ini.
Ia juga menegaskan bahwa transformasi ini tidak mengubah nilai inti jurnalisme yang diusung Dialeksis.com. “Prinsip kami tetap sama: akurat, berimbang, dan mengutamakan etika. Tampilan baru ini hanya cara kami untuk tetap segar dan sesuai dengan perkembangan teknologi,” ucapnya.
Tantangan terbesar, menurut Bahtiar, justru datang dari maraknya misinformasi dan rendahnya literasi digital. “Kami terus berinovasi dengan membuat konten-konten edukatif, seperti fact-checking dan video pendek beranimasi, agar informasi yang benar bisa lebih menarik perhatian generasi muda,” paparnya.
Ke depan, menurut lelaki yang sudah 35 tahun menekuni dunia Pers ini, akan memperkuat kolaborasi dengan komunitas lokal, akademisi, dan lembaga nonprofit untuk menghasilkan liputan yang lebih berdampak.
“Kami sedang menyiapkan program pelatihan jurnalistik untuk pemuda Aceh, karena kami percaya bahwa media harus menjadi bagian dari upaya membangun SDM unggul di daerah,” tuturnya.
Ia juga berharap tampilan baru ini bisa menjadi momentum untuk memperluas jaringan pembaca. “Delapan tahun adalah awal baru. Kami ingin Dialeksis.com tidak hanya menjadi media, tetapi rumah bersama untuk belajar dan berdialog,” pungkasnya. [red]
.jpg)
Sebelumnya
